Dalam pasar modal, informasi menjadi kebutuhan utama para investor, oleh karenanya informasi merupakan unsure pentung yang tidak dapat dipisahkan dari aktivitas pasar modal. Isu-isu mengenai masalah maupun kebijakan perekonomian, politik, sosial, lingkungan dan hak asasi ikut mempengaruhi pasar modal walaupun isu-isu tersebut tidak secara langsung berkaitan dengan aktivitas pasar modal. Dengan menerima berbagai macam peristiwa yang terjadi, pasar akan ikut bereaksi ketika peristiwa tersebut dinilai memiliki kandungan informasi. Reaksi dari pasar ini dapat diukur melalui Abnormal Return yang diperoleh dan Trading Volume Activity (Aktivitas Volume Perdagangan). Penelitian ini membahas mengenai pengaruh dari peristiwa non-ekonomi yaitu peristiwa-peristiwa politik yang terjadi di Indonesia pada tahun 2014 terhadap Abnormal Return dan Trading Volume Avtivity pada saham-saham yang tergabung dalam indeks LQ54, SMinfra18, dan Infobank 15. Sampel dalam penelitian ini merupakan gabungan emiten dari ketiga indeks yang menjadi Objek (LQ45, SMinfra18, dan Infobank15) selama periode penelitian, yaitu sebanyak 51 emiten. Dalam menganalsis hasil penelitian, digunakan Uji beda dua rata-rata(paired-sample t test) untuk menguji signifikansi data mengenai apakah ada perbedaan reaksi pasar modal antara sebelum dan sesudah terjadinya peristiwa politik. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa pada saat terjadinya peristiwa pemilihan anggota legislatif tidak terjadi perbedaan AAR dan ATVA yang signifikan antara sebelum dan setelah peristiwa. Sama halnya pula dengan peristiwa pemilihan presiden dan wakil presiden RI. Pada peristiwa ketiga, yaitu pengumuman Kabinet Kerja, juga menunjukkan hasil yang tidak signifikan, yang artinya pada ketiga peristiwa politik yang terjadi di tahun 2014 tidak cukup memiliki kandungan informasi yang dapat membuat pasar modal bereaksi secara signifikan. Kata Kunci : Peristiwa-Peristiwa Politik, Abnormal Return, Trading Volume Activity.