Perencanaan bahan baku merupakan salah satu aspek dalam sebuah kegiatan industri dimana ketersediaan bahan baku menjadi suatu keharusan apabila ingin memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggan.CV. Jati Mulyo yang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan kayu tidak memiliki perencanaan persediaan bahan baku yang baik. Pemesanan bahan baku yang tidak terencana dengan baik mengakibatkan menumpuknya stok bahan baku di gudang yang menyebabkan total biaya persediaan yang ditanggung oleh perusahaan cukup tinggi. Penelitian ini melakukan analisa perbandingan antara total biaya persediaan yang dilakukan oleh perusahaan, dengan total biaya perusahaan berdasarkan tiga teknik lot sizing, yaitu metode Silver Meal, metode Least Unit Cost, dan metode Economic Order Quantity dengan mempertimbangkan biaya pembelian,biaya pemesanan, dan biaya penyimpanan. Hasil total biaya persediaan untuk kayu Jati dan kayu Mahoni perusahaan sebesar Rp.15.827.080 dan hasil dari perhitungan dengan metode Least Unit Cost menghasilkan total biaya persediaan Rp.8.009.392. Metode Unit Cost dapat meminimasi biaya persediaan sebesar Rp.7.817.688 atau lebih hemat 49% dari total biaya persediaan riil yang dikeluarkan oleh perusahaan . Kata Kunci : Perencanaan Bahan Baku, Silver Meal, Least Unit Cost, Economic Order Quantity