PT Coca-Cola Bottling Indonesia Semarang Plant adalah perusahaan manufaktur yang menerapkan system Make to Stock dalam proses produksinya. Dengan diterapkannya system ini, maka seharusnya produksi yang dilakukan bersifat kontinyu dan massif agar dapat memenuhi kebutuhan pasar. Dengan target produksi yang tinggi, maka peluang terjadinya produk cacat akan semakin meningkat. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis terhadap kualitas proses produksi dengan menganalisa produk cacat yang terjadi paling dominan menggunakan metode Six Sigma sebagai metode pengendalian kualitas. Dengan menggunakan metode DMAIC dapat diketahui bahwa rata-rata sigma perusahaan pada saat dilaksanakannya penelitian pada Februari 2015 adalah sebesar 4.26 dimana kategori cacat terbesar terjadi pada proses pengisian minuman ringan ke dalam botol. Kata Kunci : Pengendalian Kualitas, Cacat, Six, Sigma, DMAIC