Pengukuran kinerja adalah proses di mana organisasi menetapkan parameter hasil untuk dicapai oleh program, investasi, dan akuisisi yang dilakukan. Proses pengukuran kinerja sering kali membutuhkan penggunaan bukti statistic untuk menentukan tingkat kemajuan suatu organisasi dalam meraih tujuannya. Pada penelitian ini dilakukan pengukuran kinerja pada UKM Pitaloka bakery, yang merupakan UKM yang menjual berbagai macam roti. UKM ini ingin menguasai pasar Yogyakarta, akan tetapi masih sulit terwujud karena masih kalah bersaing dengan toko roti yang lain. Pengukuran kinerja pada penelitian ini menggunakan metode Balanced Scorecard dengan empat perspektif yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif bisnis internal, dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. Adapun indikator kinerja yang belum mencapai target dan diperlukan perbaikan yaitu pada perspektif keuangan antara lain profit -20%, perkembangan likuiditas sebesar 38%, perkembangan rasio cepat -18%, Return on Investment (ROI) sebesar -3%, Asset Turn Over (ATO) 22%. Pada perspektif pelanggan, pengukuran menggunakan kuisioner dengan r tabel 0,3061 dengan df 28 untuk perhitungan uji validitas. Perspektif bisnis internal, pengembangan inovasi produk mencapai 7,08% dan produk cacat 54%. Pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan terdapat hasil produktivitas karyawan dengan nilai persentase -15% dan jumlah karyawan 33%. Pada indikator produk cacat memiliki nilai peningkatan yang besar dalam perhitungan perkembangan sehingga diperlukan perbaikan. Analisis masalah untuk indikator produk cacat dilakukan dengan menggunakan analisis fishbone. Kata kunci :Pengukuran Kinerja, Balanced Scorecard, Analisis Fishbone.