Sistem transportasi darat banyak diminati oleh seluruh penduduk Indonesia. Ini dikarenakan transportasi darat bisa menjangkau seluruh daerah dan orang – orang tidak perlu mengeluarkan biaya banyak untuk menggunakannya. Akan tetapi, transportasi darat sering mengalami kecelakaan baik itu dengan kendaraan pribadi atau kendaraan umum. Banyak sekali penyebab terjadinya kecelakaan di jalan raya. Salah satunya adalah sopir kendaraan. Yang sering terjadi adalah sopir kendaraan tersebut mengalami kelelahan akibat beban kerja mental yang tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui beban kerja mental yang dialami oleh sopir bus. Metode yang digunakan adalah NASA-TLX. Hasilnya ditemukan bahwa beban kerja mental pada sopir bus AKAP adalah 54,40. Angka tersebut termasuk dalam kategori beban kerja mental sedang. Sementara berdasarkan unsur pembentuk beban kerja atau indikator pada metode NASA-TLX, didapatkan rata – rata skor sebagai berikut : Mental Demand sebesar 12,32, Physical Demand sebesar 14,02, Temporal Demand sebesar 7,20, Own Performance sebesar 4,55, Frustration Level sebesar 7,92, dan Effort sebesar 8,40. Kata kunci: Sopir bus, Beban kerja mental, NASA-TLX