Pegagan atau Centella asiatica(L) Urban diketahui memiliki manfaat pengobatan pada bagian kulit. Sediaan topikal yang dibuat dan dikembangkan perlu dilakukan uji fisik dan uji iritasi primer untuk memperoleh batas keamanan dari sediaan tersebut. Tujuan dari penelitiaan ini untuk mengetahui bagaimana stabilitas fisik sediaan emulsi ganda ekstrak pegagan dan mengetahui profil iritasi primer dari sediaan emulsi ganda ekstrak pegagan Centella asiatica (L.) Urban pada kelinci jantan. Metode yang digunakan untuk ujistabilitas fisik sediaan emulsi ganda yaitu secara organolepti warna, bentuk serta aroma dan uji fisik (pemisahan fase dan creaming) secara visual dan pengamatan pertumbuhan jamur, sedangkan untuk uji iritasi primer adalah patch test pada kelinci jantan. Analisis hasil stabilitas fisik dilakukan pada hari ke-1, 7, 14, dan 21, kemudian setelah mendapatkan formula yang baik dilanjutkan pada uji iritasi primer. Analisis hasil uji iritasi primer dilakukan pengamatan secara kualitatif berupa eritema dan edema pada 24 dan 72 jam setelah diberi perlakuan dan diberikan skor yang digunakan untuk menghitung indeks iritasi primer dengan menjumlahkan indeks edema primer dengan indeks eritema primer. Kesimpulan hasil uji stabilitas fisik untuk semua formula stabil, kecuali dalam menekan pertumbuhan jamur untuk formula 1 tidak dapat menekan pertumbuhan jamur dengan hasil > 103 cfu/g. Hasil uji iritasi primer pada ekstrak pegagan menunjukan nilai indeks iritasi primer 0,88 untuk dosis 0,25 g/inci2 hingga yang paling tinggi 1,75 untuk dosis 2 g/inci2, dengan demikian hasil skor menunjukan bahwa emulsi ganda ekstrak pegagan sedikit mengiriritasi. Kata kunci: Centella asiatica (L.) Urban, krim emulsi ganda pegagan, uji fisik, uji iritasi primer.