Telah dilakukan penelitian pengaruh besi terhadap kualitas minyak nilam menggunakan destilasi water bubble. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh kadar ion besi terhadap rendemen, kadar patchuoli alkohol, dan mutu dari minyak nilam menggunakan destilasi water bubble. Tanaman nilam yang digunakan berasal dari Dusun Kembangan, Kecamatan Ngaglik, Sleman, Yogyakarta. Daun dan batang nilam yang digunakan sebanyak 800 gram dengan perbandingan daun : batang = 3 : 1. Daun dan batang nilam difermentasi selama 10 jam sebelum didestilasi menggunakan destilasi water bubble dengan penambahan besi pada air destilasi dengan variasi 0 ppm, 10 ppm, 20 ppm. Minyak nilam yang dihasilkan dikarakterisasi dan dibandingkan dengan SNI 06­2385-2006 minyak nilam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sifat fisik dan kimia minyak nilam hasil destilasi dengan teknik water bubble memenuhi syarat SNI kecuali indeks bias. Kadar patchouli alkohol diketahui dari luas puncak kromatogram minyak nilam. Persen kenaikan kadar patchouli alkohol dibandingkan dengan yang tanpa besi, sebesar 84,13% untuk 10 ppm Fe dan 144,41% untuk 20 ppm Fe. Komponen utama yang didapatkan dalam minyak nilam ini adalah ß-guaiene, a-guaiene, seychellene, Trans-Caryophyllene, dan ß-Patchoulene. Penambahan besi hingga konsentrasi 20 ppm dalam air destilasi dapat menaikkan kadar patchouli alkohol secara signifikan. Kata kunci : Ion besi, water bubble, patchouli alkohol, ß-guaiene, a-guaiene, seychellene, Trans-Caryophyllene, ß-Patchoulene