Server menjadi hal yang perlu mendapat perhatian lebih mengenai tingkat keamanannya. Server yang memiliki celah kelemahan dapat dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Data-data yang seharusnya bersifat pribadi bisa saja disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Administrator harus memastikan bahwa sistem benar-benar aman. Salah satu cara menjaga keamanan server yaitu dengan pendeteksian intrusi yang dianggap berbahaya menggunakan Intrusion Detection System (IDS). Sistem pendeteksian intrusi dibangun berdasarkan aturan yang telah disimpan dalam sebuah database (signature-based). Snort merupakan salah satu perangkat lunak yang berfungsi untuk mengetahui adanya intrusi. Paket-paket data yang melalui lalu lintas jaringan akan dianalisa terlebih dahulu. Paket-paket data yang terdeteksi sebagai intrusi akan memicu sebuah alert yang kemudian disimpan dalam file log. Dengan begitu, administrator dapat mengetahui intrusi yang terjadi pada server. Namun, administrator perlu menganalisa pada komputer server tersebut. Adanya aplikasi instant messaging dapat membantu administrator untuk memperoleh pemberitahuan secara real time. Salah satunya menggunakan Telegram dimana administrator mendapatkan informasi singkat dan laporan dokumentasi adanya intrusi pada server. Intrusi yang terdeteksi tidak hanya disimpan dalam file log, tetapi dapat dilihat pada antarmuka berbasis web. Dengan menerapkan IDS, maka sistem dapat memberikan pemberitahuan secara real time melalui aplikasi instant messaging sebagai solusi untuk mempermudah administrator dalam pencegahan serangan pada server sehingga server tetap terhindar intrusi dari pihak yang tidak bertanggung jawab. Kata kunci : Intrusion Detection System, Snort, Telegram.