Tangki penyimpanan BBM di SPBU merupakan salah satu sumber yang dapat menyebabkan pencemaran air tanah. Faktor yang dapat menyebabkan berkurangnya kualitas tangki timbun yaitu usia tangki timbun, bahan tangki dan kurangnya perawatan tangki. Pencemaran tanah dan air tanah yang disebabkan oleh kebocoran tangki timbun biasanya baru akan diketahui apabila dalam kadar yang besar dan telah mencemari sumur warga. Oleh karena itu untuk meminimalisir biaya yang tinggi dalam metode identifikasi pencemaran diperlukan screening yang berguna dalam mengantisipasi adanya pencemaran tanah dan air tanah pada SPBU untuk menentukan prioritas SPBU yang lebih dulu ditangani. Sehingga SPBU yang berpotensi besar dalam pencemaran dapat terdeteksi lebih dini. Pada penelitian ini, screening dilakukan pada 28 SPBU yang berada di Kawasan Perkotaan Yogyakarta dengan pengambilan data kuisioner. Kuisioner meliputi pertanyaan terkait usia dan kondisi tangki timbun, frekuensi perawatan tangki dan frekuensi pengecekan sumur pantau. Setelah didapatkan hasil skoring dari kuisioner, dilakukan penyusunan pemetaan yang disesuaikan dengan hasil skoring pada kuisioner. Berdasarkan hasil kuisioner dan pemetaan yang dilakukan, didapatkan 5 SPBU dengan nilai skor terendah yaitu SPBU S5 dengan skor 62,29%, SPBU Y10 dengan skor 64,83%, SPBU S15 dengan skor 66,53%, SPBU S11 dengan skor 66,95%, dan SPBU Y11 dengan skor 68,64%. Kata kunci: Tangki penyimpanan bawah tanah, SPBU, Pencemaran air tanah