Gonggong akan menghasilkan limbah berupa cangkang setelah dikonsumsi. Sehingga dengan meningkatnya konsumsi gonggong, maka meningkatkan limbah yang dihasilkan. Pada umumnya limbah cangkang gonggong dimanfaatkan menjadi produk kreatif, selain itu limbah cangkang gonggong dapat dimanfaatkan untuk mengadsorpsi ion logam berat seperti kadmium (Cd2+). Hal ini terlihat dari hasil penelitian adsorben cangkang gonggong yang dibuat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kapasitas penyerapan kadmium (Cd2+) dengan menggunakan cangkang gonggong dan pengaruh aktivasi suhu pada adsorben cangkang gonggong terhadap penurunan kadar kadmium (Cd2+). Variabel dalam penelitian ini adalah suhu aktivasi, massa optimum, pH optimum, waktu optimum dan efektivitas kemampuan adsorben. Penelitian ini diawali dengan melakukan pengecilan ukuran cangkang gonggong menjadi seukuran 140 mesh, kemudian dilakukan aktivasi termal pada suhu 110°C menggunakan oven, 500°C dan 800°C menggunakan furnance. Selanjutnya, adsorben yang dibuat dikarakterisasi menggunakan FTIR, serta kemampuan adsorpsi adsorben cangkang gonggong diuji dengan menggunakan larutan sampel kadmium (Cd2+). Konsentrasi larutan sisa hasil adsorpsi diukur dengan AAS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu aktivasi adsorben optimum berada pada suhu 500°C, massa optimum sebesar 200 mg, pH optimum terjadi pada pH 7, waktu kontak optimum selama 120 menit dan efisiensi kemampuan adsorben suhu aktivasi 500°C lebih optimal dalam mengurangi logam kadmium (Cd2+) dibanding tanpa aktivasi. Isoterm adsorpsi yang digunakan untuk adsorben gonggong suhu aktivasi 500°C maupun tanpa aktivasi adalah pemodelan isoterm langmuir. Kata kunci : Adsorpsi, aktivasi termal, cangkang gonggong, kadmium (Cd2+)