Kandungan nutrient yang berlebih dalam air dapat menimbulkan eutrofikasi yang berdampak pada peningkatan kekeruhan yang diakibatkan oleh pertumbuhan suatu organisme atau mikroorganisme yang kemudian akan menimbulkan kondisi anoksik pada perairan. Alga merupakan mikroorganisme autotrop yang memanfaatkan nutrien sebagai bahan baku metabolismenya sehingga kandungan nutrient di dalam air bisa berkurang. Oxidation Ditch Algae Reactor (ODAR) adalah pengolahan air limbah yang memanfaatkan interaksi simbiosis antara bakteri heterotroph dan sel-sel alga yang hidup diperairan. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui efisiensi removal nutrient oleh alga. Penelitian dilakukan selama 26 hari dengan 13 hari pertama menggunakan limbah greywater dan 13 hari kemudian menggunakan limbah artifisial dengan campuran pupuk dan gula. Parameter yang akan diuji dalam penelitian ini adalah Klorofil-a, Amonia (NH3) dan Fosfat (PO4) sebagai parameter utama yang analisa dilakukan setiap 3 hasi sekali. Selain ketiga parameter tadi, ada juga parameter kualitas air yang akan diamati yaitu oksigen terlarut, pH, intensitas cahaya, dan suhu, Hasil dari penelitian menunjukan kemampuan ODAR dalam menurunkan amonia dan fosfat adalah sebesar 53,58% dan 41,15% dengan konsentrasi awal 4,14 mg/L dan 2,43 mg/L pada reaktor dengan limbah greywater. Sedangkan remofal amonia dan fosfat pada limbah artifisial adalah sebesar 59,70% dan 59,15 % dengan konsentrasi awal sebesar 23,68 mg/L dan 20,50 mg/L. Semakin tinggi konsentrasi klorofil-a pada reaktor, semakin rendah kandungan nutrient dalam reaktor.