Gonggong (Strombus Caranium Linnaeus) merupakan siput laut berbentuk keong yang banyak ditemukan di Provinsi Kepulauan Riau. Gonggong menjadi peluang sektor penunjang ekonomi karena dapat dikonsumsi sebagai bahan makanan. Namun, limbah Cangkang Gonggong belum dapat dimanfaatkan oleh masyarakat setempat. Oleh karena itu, dilakukan penelitian limbah Cangkang Gonggong sebagai adsorben untuk menyerap logam berat seperti Timbal (Pb2+) karena memiliki Kalsium Karbonat (CaCO3). Tujuan penelitian ini adalah mengkaji pengaruh kapasitas penyerapan cangkang Gonggong terhadap Timbal (Pb2+). Variabel yang digunakan yaitu suhu aktivasi, massa adsorben, waktu kontak dan konsentrasi larutan timbal (Pb2+). Penelitian ini menggunakan adsorben tanpa aktivasi dan aktivasi suhu 110°C, 500°C dan 800°C. Selanjutnya dilakukan pengujian menggunakan FTIR untuk mengetahui karakteristik gugus fungsi yang ada pada adsorben cangkang gonggong dengan menggunakan larutan sampel timbal (Pb2+) dan SEM–EDS untuk mengetahui bentuk dan bagaimana keadaan pori dari adsorben cangkang gonggong. Konsentrasi larutan sisa adsorpsi diukur menggunakan Spektrofotometri Serapan Atom (AAS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivasi suhu optimum yang digunakan adalah suhu 500°C dengan massa optimum sebesar 50 mg, pH optimum berada pada pH 6, waktu kontak optimum selama 15 menit. Isoterm adsorpsi yang digunakan untuk cangkang gonggong yaitu pemodelan Isoterm Langmuir dengan kapasitas adsorpsi sebesar 181,8 mg/g. Kata Kunci : Adsorpsi, Cangkang Gonggong, Ion Timbal dan Isoterm Langmuir