pasar Sentul merupakan pasar tradisional dan pusat perekonomian di Kecamatan Pakualaman yang diarahkan sebagai salah satu titik Art Point di Yogyakarta. Selain itu, keberagaman potensi usaha mikro kecil dan menengah berupa kuliner rumahan, oleh-oleh khas Pakualaman, kerajinan dan kesenian menjadi karakteristik yang unik untuk diekspos dan dikembangkan. Minimnya wadah untuk mengembangkan usaha tersebut menjadi salah satu latar belakang untuk mengintegrasikan fungsi Pasar Sentul demi mengangkat kembali citra Pasar Sentul sebagai sebuah pasar tradisional. Tuntutan secara umum pada Pasar Sentul yang telah ditemukan pada STUPA 7 adalah sebuah pasar kawasan yang divitalkan kembali dengan menjadi sarana rekreasi dan edukasi beragam nilai kebudayaan berupa kuliner dan kerajinan yang menjadi ciri khas kawasan. Ruang kerajinan dengan area workshop dan area display serta ruang kuliner yang tidak monoton dengan sistem pencahayaan dan penghawaan yang stabil termasuk tata ruang pasar yang dapat mengakomodasi kegiatan di dalamnya. Hasil revitalisasi pasar berupa rancangan yang dapat mengakomodasi 3 kelompok fungsi utama ke dalam pasar secara proporsional yaitu pasar bahan pangan sebesar 60%, kerajinan 25% dan kuliner 15%. Open space dialokasikan di pusat pasar yang digunakan sebagai ruang komunal dan rekreasi berupa workshop outdoor sekaligus mengintegrasikan 3 fungsi utama pasar. Fasilitas parkir yang disediakan bagi pengguna dengan jumlah 30 unit mobil dan 150 unit motor. Penggunaan atap dengan sistem toplight untuk mendapatkan cahaya yang konstan dan penggunaan motif batik kawung pada fasad area kerajinan untuk menunjukkan karakteristik tradisional. Kata Kunci : Revitalisasi Pasar Sentul, Optimalisasi Ruang, Integrasi Wisata Kuliner dan Kerajinan, Pakualaman