Pertumbuhan penduduk terus meningkat sementara itu gap antara kebutuhan dan produksi pemukiman sangat besar sehingga menjamurnya pemukiman informal di kota. Hal ini disebabkan kurangnya perhatian pada sektor menengah ke bawah sehingga produksi rumah yang ada pun tidak terjangkau. Rencana pembangunan kota dan pemukimannya mengancam keberlangsungan pertanian sebagai sektor penyumbang terbesar kedua produk domestik bruto di Kenya, terutama pertanian kecil milik keluarga yang kemungkinan besar akan tergusur. Padahal pertanian keluarga juga memegang peran sebagai penyedia makanan untuk penduduk kurang mampu, karena di sana hanya orang-orang elit yang mampu membeli produk impor. Perancangan Farmer Ecovillage ini bertujuan untuk mengembangkan model pemukiman alternatif untuk para petani yang benar-benar dibangun secara mandiri dengan menggunakan pendekatan ecovillage yang berintegrasi dengan permakultur, sehingga dapat memulai sendiri pemukiman yang layak daripada menunggu disediakan oleh pemerintah atau developer. Ecovillage ini berusaha mempertahankan pertanian keluarga sehingga saat masa pakai mampu hidup mandiri dalam hal air, makanan dan energi sampai masa bongkarnya. Kata kunci : Kenya, ecovillage, permakultur.