Nitiprayan adalah kawasan Sub-urban yang memiliki karakter dan identitas yang kuat sebagai kampung seni. Banyak kegiatan seni dan budaya yang sering diadakan di Kampung Nitiprayan karena mayoritas masyarakat Nitiprayan adalah Seniman. Sistem Kampung kreatif dirasa sangat memungkinkan diterapkan di Nitiprayan untuk mempertahankan lokalitas dan nilai-nilai budaya Nitiprayan dalam menghadapi implikasi negatif dari wilayah perkotaan. Salah satu tahapan dalam pembentukan kampung kreatif adalah penyediaan ruang basis aktivitas kreatif, yang kemudian diwujudkan dalam bentuk Pusat Seni dan Budaya Nitiprayan. Tujuan dari Proyek Akhir sarjana ini adalah untuk merancang pusat seni dan budaya yang dapat menampung kreativitas masyarakat di Nitiprayan dengan pendekatan creative placemaking. Metode perancangan yang dilakukan adalah menentukan indikator creative placemaking Nitiprayan berdasarkan prinsip-prinsip creative placemaking. Prinsip creative placemaking yang menjadi fokus perancangan adalah physical form (lingkungan fisik) yang memenuhi kualitas pengalaman lokal Nitiprayan. Perancangan dilakukan melalui beberapa indikator creative placemaking Nitiprayan berdasrkan analisis yaitu: (1) bentuk arsitektur lokal Nitiprayan (2) bentuk yang memungkinkan interaksi langsung dan beragam berdasarkan kegiatan kesenian Nitiprayan (3) Komposisi ruang yang memberikan pengalaman kesenian Nitiprayan (4) Komposisi ruang yang memungkinkan interaksi beragam berdasarkan kesenian yang ada di Nitiprayan. Hasil dari penerapan indikator creative placemaking Nitiprayan adalah rancangan Pusat Seni dan Budaya Nitiprayan yang mencitrakan lokalitas Nitiprayan dengan fungsi sebagai wadah kegiatan seni lukis, seni pertunjukan seni instalasi, dan sebagai tempat pembentukan ide-ide kreatif. Kata kunci : Kampung kreatif, Creative Placemaking, lingkungan fisik, kualitas pengalaman lokal Nitiprayan.