Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat, mengakibatkan meningkatnya pertumbuhan pembangunan yang terjadi di Indonesia, termasuk Yogyakarta. Sementara itu lahan yang tersedia khususnya di kota Yogyakarta dan sekitarannya sudah semakin padat dipenuhi oleh bangunan-bangunan, sehingga lahan kosong yang tersedia sekarang sudah semakin berkurang. Padatnya bangunan juga menyebabkan tercemarnya lingkungan alam. Nitiprayan merupakan kawasan rural urban yang lambat laun akan terpengaruh kota, yang dulunya kawasan pertanian telah berkembang menjadi kawasan perkotaan Yogyakarta. Peningkatan banguanan dan menurunnya lahan terbuka, serta tercemarnya sungai Widuri di Nitiprayan. Oleh karena itu dibutuhkan tempat konservasi lingkungan yaitu Pusat Pengembangan Urban Farming. Pada perancangan Pusat Pengembangan Urban Farming mengacu pada teori Arsitektur Ekologi menurut Heinz Frick terdapat aspek bangunan yang terdiri dari orintasi bangunan terhadap iklim setempat, penghawaan alami, pencahayaan alami dan material ramah lingkungan. Oleh karena itu permasalahan yang akan diselesaikan pada tugas akhir ini yaitu bagaimana merancang bangunan pusat pengembangan urban farming yang menggunakan material ramah lingkungan, pencahayaan alami, orientasi bangunan sesuai iklim setempat, penghawaan. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut menggunakan analisis deskriptif berdasarkan data-data primer dan sekunder, analisis menggunakan analisis kuantitatif dan kualitatif untuk menguji perancangan. Hasil dari proses analisis maka diperoleh konsep perancangan pusat pengembangan urban farming dengan Arsitektur Ekologi. Dengan memaksimalkn orientasi bangunan untuk penghawaan alami dan pencahayaan alami dalam bangunan yang dapat menghemat energi dan meminimalkan pencemaran lingkungan, serta penggunaan material ramah lingkungan yang memberikan kesan menyatu dengan lingkungan alam, sehingga dari keempat variabel tersebut dapat menciptakan rancangan yang memiliki rimbal balik antara makhluk hidup, bangunan dan lingkungan alam. Kata kunci : Arsitektur Ekologi, Pusat Pengembangan Urban Farming, Urban farming