ABSTRAKSI Permasalahan penjadwalan produksi pada sistem nyata seringkali tidak dapatdiselesaikan dengan menggunakan metode-metode yang bergantung pada data yang tepat. Waktu proses pengerjaan material pada sebuah proses produksi, tidak akan mudah untuk ditentukan apabila dikerjakan dengan menggunakan tenagamanusia. Kecepatan proses yang tidak konstan akan mempengaruhi waktu selesainya produk yang diproses dan waktu penyerahan produk kepadakonsumen. Selain itu, untuk membentuk sebuah jadwal produksi dimana semua produk dapat diselesaikan sebelum due date hampir tidak mungkin untuk dilakukan, beberapa pekerjaan mungkin terlambat. Sehingga diperlukanrepresentasi dari pengambil keputusan mengenai pekerjaan yang terlambat dalam pembuatan sebuahjadwalproduksi. Pada PT.Hart.Co yang bergerak di bidang industri furniture, dan banvak menggunakan tenaga manusia dalam proses produksinya, masalah ini seringmenyebabkan tidak sesuainya jadwal produksi yang terbentuk denganrealisasinya. Sistem kontrol jadyval yang kurang baik, penghitungan due date dan completion time produk yang bersifat tegas membuat jadwal produksi menjaditidak fleksibel. Alas dasar itulah, dilakukan pengembangan metode penjadwalanproduksi dengan menggunakan tool dari artificial intelligence, yaitu logika fuzzyuntuk merepresentasikan pandangan manusia dalam pembentukan jadwalproduksi dan algoritma genetik untuk melakukan pencarian jadwal optimaldengan tujuan untuk meminimasi rata-rata pekerjaan yang terlambat danjumlah pekerjaanyang terlambat. Dengan menggunakan kedua tool tersebut, perusahaan dapat mengurangi jumlahketerlambatan produk. Dengan menggunakan metode yang digunakanperusahaan, terdapat 8 pekerjaan yang terlambat dan tingkat kepuasan dari pekerjaan yang terlambat adalah 0,42 dengan nilai maksimal 1,00. Pada pembentukan jadwal dengan menggunakan tool dari artificial intelligence, padajadwal yang terbentuk hanya terdapat 4pekerjaan yang terlambat dengan rata­rata tingkat kepuasan pekerjaan yang terlambat adalah 0,69 dengan nilai maksimal 1,00. Selain itu, completion time pada jadwal yang terbentuk jugabersifat fleksibel (berada dalam range tertentu) sehingga dapat mengakomodasiketidakpastian waktu proses yang dikerjakan dengan menggunakan tenaga manusia. IX