Budidaya tambak udang di Desa Poncosari Kabupaten Bantul D.I. Yogyakarta menimbulkan beberapa masalah. diantaranya pencemaran sungai karena buangan air limbah tambak dan juga timbulnya residu padatan yang mengendap dari sisa kegiatan tambak yang tidak termanfaatkan. Endapan dari kegiatan tambak udang mengandung nutrient terutama nitrat (NO3), phosphor (P2O5) dan juga Kalium (K2O) yang bermanfaat bagi tumbuhan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kandungan unsur hara makro pada limbah tambak udang dan menganalisis limbah tambak udang untuk dijadikan pupuk. Pembuatan pupuk organik padat ini dilakukan dengan proses anaerobik dengan memanfaatkan 3 variasi reaktor yaitu penambahan kompos daun, kotoran sapi dan EM4 ( Effective Microorganism 4). Hasil uji kandungan hara makro ketiga reaktor menunjukan hasil yang mendekati standar baku mutu pupuk organik padat dan hanya pada reaktor dengan campuran limbah padat tambak dan EM4 yang memenuhi baku mutu dengan total unsur hara makro 6,96%. Salinitas dari bahan ini masih tergolong saline walau telah mengalami penurunan salinitas dari kandungan bahan awal. Pada kondisi salinitas tersebut tanaman dapat tumbuh namun hasil panen terbatasi. Maka dapat disimpulkan pupuk organik padat dari limbah padat tambak udang vannamei masih belum dapat menjadi pupuk organik yang efektif untuk pertanian namun dapat menjadi kompos organik dengan tetap mengadakan usaha penurunan salinitas lagi. Kata kunci : limbah, tambak udang, residu padatan, pupuk organik, salinitas