Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui abnormal return saham sebelum dan sesudah perusahaan melakukan stoat spat atau pemecanan saham oan mengetahui bagaimana implikasinya terhadap reaksi pasar yang terjadi setelah pengumuman stock split. Penelitian dilakukan terhadap seluruh perusahaan yang listing di Bursa Efek Jakarta (BEJ) yang hanya rneiakukan kebijakan stock split dan ndak rneiakukan kebijakan laimrya seperti warrani, right issue, deviden saham dan kebijakan laimrya yang hampir bersamaan dcngan stock spin. Dan data emiien yang rneiakukan stock split di Bursa Efek Jakarta untuk periode tahun 2000-2003 diperoleh data sebanyak 39 perusahaan sebagai sampel penelitian. Tahun 2000 sampel yang digimakan sebanyak 14 perusahaan, tahun 2001 sebanyak 10 perusahaan, tahun 2002 sebanyak 8 perusahaan dan tahun 2003 sebanyak 7 perusahaan. Hipotesis yang akan diuji adalah hipotesis nol (Ho) dan hipotesis altematif (Ha): r-Ho : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata abnormal return saham sebelum dan sesudah stock split. > 11a : Ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah stock split. Dengan menggunakan uji statistik paired sample i-test terhadap abnormal return saham sebelum dan sesudah pengumuman stock split diperoleh hasil sebagai benkut: r Tahun 2000, t hitung sebesar -0.804 dengan taraf signifikanstnya sebesar 0.4.7O > Tahun 2001, t hitung sebesar -0.935 dengan taraf signifikansinya sebesar Kj.j /t r-Tahun 2002, t hitung sebesar 0.685 dengan taraf signifikansinya sebesar 0.3 ij r Tahun 2003, t hitung sebesar 1.300 dengan taraf signifikansinya sebesar u.24i Berdasarkan pcrhitungan tersebut, dapat dilihat bahwa tmgkat probabihtas unluk semua tahun penelitian lebih dan 0.05, maka dengan demikian Ho diterima dan Ha ditolak bahwa " tidak ada perbedaan yang signifikan antara abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman stock split ". Hal ini berarti pasar tidak terlalu bereaksi secara berlebihan terhadap pengumuman stock split yang dilakukan oleh perusahaan.