ABSTRAK Masalah air khususnya banjir pada musim penghujan masih tetap menjadi persoalan setiap tahunnya. Tingginya curah hujan di Indonesia menyebabkan sebagian perkerasan jalan suatu daerah tertentu mengalami genangan secara periodik. Selain itu, sungai yang tidak mampu menahan debit air karena intensitas hujan yang tinggi mengakibatkan air sungai meluap kepermukaan jalan. Hal tersebut jika dibiarkan terus-menerus dapat menyebabkan kerusakan pada struktur perkerasan seperti menurunnya stabilitas dan durabilitas karena terendam air yang cukup lama. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui kinerja campuran Split Mastic Asphalt (SMA) 0/11 dengan menggunakan serbuk batu bata sebagai filler pengganti yang direndam air sungai dengan durasi rendaman 48 jam dan 96 jam. Kandungan silika yang tinggi pada serbuk batu bata diharapkan dapat memberikan konstribusi relatif lebih baik pengaruhnya terhadap air sungai dan dapat melawan penurunan kinerja campuran SMA 0/11. Penelitian ini menggunakan kadar filler pengganti sebesar 0%, 25%, 50%, 75% dan 100%. Tahap penelitian dimulai dari pemeriksaan sifat fisik material, menentukan nilai kadar aspal optimum, merendam benda uji dalam air sungai, melakukan uji Marshall, Immersion, Indirect Tensile Strenght, Cantabro, dan permeabilitas. Tahapan selanjutnya membuat analisis dan pembahasan. Standar yang digunakan dalam pemeriksaan sifat fisik material mengacu pada Bina Marga 2010 dan standar campuran mengacu pada spesifikasi Kimbangwil (1999). Hasil menunjukkan penambahan serbuk batu bata menyebabkan peningkatan nilai stabilitas dan MQ, kemudian pada kadar filler 75% dan 100% mengalami penurunan. Sedangkan nilai flow cenderung meningkat seiring penambahan kadar filler pengganti. Pada saat dilakukan perendaman air sungai nilai stabilitas, flow, dan MQ mengalami penurunan. Penurunan stabilitas terbesar pada kadar filler 100% sebesar 16,010% rendaman 48 jam dan 28,788% rendaman 96 jam, nilai flow mengalami penurunan terbesar pada kadar filler 0% sebesar 8,714% rendaman 48 jam dan kadar filler 75% sebesar 12,971 rendaman 96 jam, penurunan MQ terbesar pada kadar filler 100% sebesar 15,300% rendaman 48 jam dan kadar filler 100% sebesar 22,925% rendaman 96 jam. Seiring bertambahnya filler pengganti nilai VITM dan VMA semakin meningkat sedangkan nilai VFWA dan density semakin menurun. Nilai IRS meningkat hingga kadar filler 50% kemudian menurun seiring penambahan persentase kadar filler. Lama rendaman air sungai selama 0 jam, 48 jam dan 96 jam menggunakan serbuk batu bata sebagai bahan pengganti filler campuran SMA 0/11 memiliki nilai IRS memenuhi syarat minimal spesifikasi Asphalt Institute yaitu >75%. Nilai ITS pada campuran SMA 0/11 yang menggunakan filler serbuk batu bata mengalami penurunan dan pada saat direndam air sungai nilai ITS penurunan terbesar terjadi pada kadar filler 25% sebesar 9,789 rendaman 48 jam dan 11,540% rendaman 96 jam. Nilai Cantabro pada campuran SMA 0/11 yang menggunakan serbuk batu bata pada saat direndam air sungai mengalami persentase kehilangan berat yang terus meningkat. Campuran yang direndam air sungai pada kadar filler 0%, 25% dan 50% tidak memenuhi syarat spesifikasi Bina Marga yaitu 20%. Permeabilitas yang menggunakan filler serbuk batu bata menujukkan indikator drainase jelek/kedap air. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa kadar filler pengganti 50% pada campuran SMA 0/11 merupakan campuran yang paling baik dalam menahan beban pada saat terjadi genangan air sungai. Kata kunci: Serbuk Batu Bata, Air Sungai ABSTRACT The high rainfall in Indonesia causes some pavement of a certain area to experience periodic inundation. In addition, rivers that are unable to withstand water discharge due to high rainfall intensity cause river water to overflow the surface of the road. This if left unchecked can cause damage to the pavement structure such as decreasing stability and durability due to long water submergence. The purpose of this study was to determine the mixed performance of Split Mastic Asphalt (SMA) 0/11 by using brick powder as a replacement filler soaked in river water with a bath duration of 48 hours and 96 hours. The research starts from examining the physical properties of the material, determining the value of optimum asphalt content, immersing the test object in river water, conducting Marshall,Immersion, Indirect Tensile Strenght, Cantabro, and permeability tests. The standards used in the examination of material physical properties refer to Bina Marga 2010 and mixed standards refer to the Kimbangwil specification (1999). The results showed the addition of brick powder caused an increase in stability and MQ values, then at filler levels of 75% and 100% decreased. While the flow value tends to increase with the addition of filler replacement. At the time of river water immersion, the value of stability, flow, and MQ decreased. The biggest stability decrease was 100% filler content of 16,010% 48 hour immersion and 28,788% 96 hour immersion, the value of the flow experienced the biggest decrease in 0% filler content of 8,714% 48 hour immersion and 75% filler level of 12,971 96 hour immersion, decrease in MQ the largest was in the filler content of 100% at 15,300% 48 hour immersion and 100% filler level at 22,925% 96 hours.. As the filler increases, the VITM and VMA values ??increase while the VFWA and density values ??decrease. The IRS value increases until the filler content is 50% then decreases with the addition of the percentage of filler content. The duration of river water immersion for 0 hours, 48 ??hours and 96 hours using brick powder as a substitute for mixed filler SMA 0/11 has the IRS value that the minimum requirements of the Asphalt Institute specification >75%. The value of ITS in the 0/11 SMA mix using brick powder filler decreased and when ITS was submerged the ITS value of the biggest decrease occurred at 25% filler level of 9,789 48 hour immersion and 11,540% 96 hour immersion. Cantabro values ??in 0/11 SMA mixes that use brick powder when submerged in river water experience an increasing percentage of weight loss. The mixture soaked in river water at 0%, 25% and 50% filler levels did not qualifying the Bina Marga specification requirement of 20%. Permeability using brick powder filler shows an poor drainage indicator. So it can be concluded that the 50% replacement filler level in the 0/11 SMA mixture is the best mixture in holding the load when there is river water inundation. Keywords: Brick Powder, River Water