ABSTRACT PT. Dirgantara Indonesia merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang pembuatan pesawat terbang. Dalam pembuatan struktur pesawat terbang, perusahaan ini mempunyai kerja sama dengan perusahaan Airbus yaitu melalui Spirit Aerosystems Europe dalam penyediaan komponen, peralatan dan perlengkapan untuk jenis pesawat Airbus A321. Pada tahun 2017 PT Dirgantara Indonesia melalui program Spirit Aerosystem Europe menerima order untuk komponen pesawat Airbus A321 yaitu berupa komponen Pylon Assy. Namun order tersebut bermasalah dalam proses produksinya yang diakibatkan oleh cycle time product yang mengalami overtime sehingga delivery ke pihak Airbus mengalami keterlambatan. Permasalahan lainnya pada bagian Pylon Assy yaitu part Closing Rib yang mengalami oversize holes on inboard sehingga harus mengalami return dari pihak Airbus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui waste apa yang terjadi pada produk Closing Rib beserta penyebabnya untuk kemudian diberikan usulan perbaikan. Hasil yang diperoleh menunjukan terjadinya waste disebagian besar aktivitas produksi, dengan nilai waste tertinggi adalah waiting dengan skor 37, not utilize employee dengan skor 13 dan excess process dengan skor 11. Selanjutnya waste tersebut dicari akar permasalahannya dengan menggunakan Fishbone Diagram dan 5Why yang mana hasilnya menunjukan terdapat kekurangan jumlah operator yang bekerja pada setiap section, kekurangan jumlah mesin dan alat yang diakibatkan oleh kerusakan serta operator yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan spesifikasi yang diminta sehingga pengerjaan harus dengan cara manual. Usulan perbaikan dengan menggunakan 5W+1H dan Future Value Stream Mapping yaitu dengan melakukan penambahan jumlah operator pada setiap section, memperbaiki mesin dan alat yang mengalami kerusakan serta memberikan training kepada operator menyesuaikan dengan spesifikasi yang diminta, hasilnya pada lead time terjadi pemangkasan waktu yang sebelumnya 19 hari 1 jam menjadi 15 hari 14.7 jam dan pada cycle time juga terjadi pemangkasan waktu yang sebelumnya 30.2 jam menjadi 25.8 jam. Keywords: Lean Manufacturing, Spirit Aerosystem Europe, Airbus A321 2