Implementasi Lean Six Sigma dalam Upaya Mengurangi Produk Cacat pada Bagian Press Bridge & Rib Assy up Studi Kasus PT Yamaha Indonesia
Abstract
Dalam sistem produksi hal yang sering dibicarakan adalah kuliatas dan Produktivitas.
Dimana kualitas dan produktivitas saling mempengaruhi Ketika suatu perusahaan
menghasilkan barang yang berkualitas dengan tingkat produk cacat rendah maka
produktivitas dapat meningkat. karena Output yang dihasilkan banyak dan tidak ada
pekerjaan ulang untuk memperbaiki produk yang cacat. Salah satu perusahaan yang
sangat memperhatikan kualitas adalah PT YAMAHA INDONESIA. Pada bagian kerja
di PT YAMAHA INDONESIA masih terdapat produk cacat yang dihasilkan yaitu salah
satunya bagian Press Bridge & Rib Assy UP. Oleh karena itu dilakukan penelitian pada
bagian tersebut untuk mengetahui factor-faktor apa saja yang menyebabkan cacat pada
produk serta mencari usulan perbaikan untuk meniminalisir jenin-jenis cacat yang
terjadi. Metode yang digunakan yaitu Lean Six Sigma dengan mencari tahu
permborosan apa saja yang ada dan mencari penyebab serta perbaikan melalui tahap
Define, Measure, Analyze, Improve dan Control (DMAIC). Namun penelitian ini
berfokus kepada pemborosan produk cacat. Nilai rata-rata level Sigma pada Bagian
Press Bridge & Rib yaitu sebesar 4.125dan dengan nilai DPMO sebesar 4639 unit.
Pada Bagian Press Bridge & Rib terdapat 5 jenis cacat yang paling dominan yaitu Rib
Pecah dengan penyebab utama yaitu perubahan Mc pada rib, nilai RPN sebesar 336.
Sound Board Pecah dengan penyebab utama yaitu perubahan Mc pada Sound Board,
nilai RPN sebesar 336. Rib Renggang dengan penyebab utama yaitu belum ada standar
dalam pengeleman rib, nilai RPN sebesar 98. Rib Geser dengan penyebab utama yaitu
kurangnya pengecekan jig press dalam mesin press, nilai RPN sebesar 140 dan Sound
Board Minori dengan penyebab utama perubahan Mc pada Sound Board, nilai RPN
sebesar 336. Sehingga dapat diberikan tindakan untuk melakukan perbaikan dengan
pendekatan Kaizen.
Collections
- Industrial Engineering [2265]