Analisis Stabilitas Lereng dengan Perkuatan Geotekstil mengunakan Metode Keseimbangan Batas dan Metode Elemen Hingga
Abstract
Jaringan Jalan Lintas Selatan (JJLS) di kabupaten Gunungkidul menghubungkan antara
Daerah Istimewa Yogyakarta dengan Jawa Timur bagian selatan. Di dalam pembangunan tersebut
terdapat gunung kapur yang dibelah dan diratakan untuk membangun jalan tersebut. Dalam
pembangunannya untuk mendapatkan elevasi rencana dibutuhkan galian maupun timbunan tanah
baru. Pada Sta. 2+375 untuk bisa mencapai elevasi rencana, maka dilakukan timbunan tanah baru
diatas tanah dasar dan membentuk sebuah lereng pada sisi kanan dan kiri badan jalan. Sebuah lereng
perlu mendapatkan perkuatan agar dapat mencapai faktor keamanan yang direncanakan.
Analisis stabilitas lereng menggunakan parameter data sekunder yang didapat dari laporan
penyelidikan geotek trase Planjan-Baron-Tepus tahun 2020. Sedangkan gambar rencana didapatkan
dari desain pembangunan ruas jalan Planjan-Baron-Tepus, 2019. Dalam proses analisis dan
pemodelan 2D digunakan bantuan program PLAXIS versi 22. Selain itu dipakai juga metode
keseimbangan batas Fellenius dan metode elemen hingga untuk menganalisis stabilitas lereng
sekaligus mencari faktor keamanannya. Untuk melakukan perkuatan pada lereng timbunan dipakai
geosintetik berjenis geotekstil woven dengan arah pemasangan secara horizontal.
Berdasarkan hasil analisis stabilitas lereng timbunan diperoleh hasil faktor keamanan pada
lereng dengan menggunakan metode manual Fellenius sebesar 1,017. Sedangkan dengan
menggunakan program PLAXIS versi 22 didapatkan hasil angka aman sebesar 1,045 untuk beban
sendiri (timbunan), 0,993 untuk beban beban sendiri (timbunan) dan beban kendaraan, 0,978 untuk
beban beban sendiri (timbunan), beban kendaraan, dan beban gempa. Sedangkan untuk hasil angka
aman yang sudah diperkuat geotekstil adalah 1,353 untuk beban sendiri (timbunan), 1,284 untuk
beban sendiri (timbunan) dan beban kendaraan, 1,265 untuk beban sendiri (timbunan) beban
kendaraan, dan beban gempa. Hal tersebut menandakan bahwa sebelum diberi perkuatan geotekstil
lereng masih dalam keadaan labil dan rawan terjadi longsor, dan setelah diperkuat faktor keamanan
menjadi naik cukup signifikan sebesar 1,353 > 1,25. Dengan demikian menandakan bahwa lereng
menjadi relatif stabil dan potensi terjadinya longsor rendah (bowles, 1989).
Collections
- Civil Engineering [4242]