Potensi Aplikasi Mikroba PGPR dan AMF pada Tanaman Samanea saman untuk Serapan Nutrisi P dan K Tanah TPA : Studi Kasus di Greenhouse
Abstract
Kondisi tanah TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) memiliki kandungan unsur hara tinggi
dibandingkan jumlah total pada tanah biasa yang disebabkan adanya proses dekomposisi
sampah dari kegiatan penimbunan sampah di TPA. Hasil proses penimbunan sampah di tanah
TPA dapat direvegetasi karena mengandung senyawa organik terlarut dan komposisi unsur
hara untuk pertumbuhan tanaman, namun keberhasilan revegetasi bergantung pada jenis
tanaman yang digunakan dengan kondisi pH tanah TPA rendah yang membuat tanah bersifat
racun bagi tanaman. Oleh karena itu, dibutuhkan tanaman Samanea saman yang mampu
mentolerir segala macam jenis tanah, dan mikroorganisme PGPR (Plant Growth Promoting
Rhizobacteria) dan AMF (Arbuscular Mycorrhizal Fungi) yang mampu meningkatkan
pertumbuhan tanaman. Kemampuan PGPR dan AMF terhadap tanaman S. saman dapat diteliti
melalui serapan nutrisi P dan K pada tanah TPA. Metode penelitian yang dilakukan dari
perlakuan uji kontrol (tanpa perlakuan), Acaulospora + PGPR, Acaulospora sp., PGPR). Setiap
perlakuan uji dilakukan pengamatan terhadap serapan nutrisi P dan K, serta biomassa tanaman.
Hasil pengamatan dilakukan analisa melalui uji korelasi terhadap serapan nutrisi dan biomassa
tanaman. Analisa yang didapatkan setiap perlakuan uji PGPR dan AMF yang dibandingkan
dengan kontrol (tanpa mikroba) memiliki perbedaan masing-masing terhadap serapan P
melalui peningkatan pada pertumbuhan tanaman melalui jumlah biomassa tanaman, namun
dalam serapan K tidak terjadi perbedaan serapan yang dibanding dengan kontrol (tanpa
mikroba). Sehingga kemampuan PGPR dan AMF memiliki potensi dengan meningkatkan
serapan P pada tanaman, tetapi tidak terjadi pada serapan K.
Collections
- Environmental Engineering [1456]