Blacklisting atau Aplikasi Khusus? Perspektif Pengguna Smartphone dalam Mengatasi Spam Call
Abstract
Spam call merupakan kejahatan yang banyak merugikan pengguna smartphone. Dalam
menangani spam call, pengguna smartphone biasanya menggunakan fitur blacklisting atau
aplikasi khusus yang dirancang untuk mencegah spam call. Namun, masih sedikit penelitian
yang membahas kepuasan, kemudahan, dan efektivitas layanan ini dari perspektif pengguna
smartphone. Penelitian ini membahas tentang analisis kepuasan, kemudahan, dan efektivitas
blacklisting yang merupakan fitur bawaan dari smartphone dan aplikasi yang dipasang khusus
di perangkat pengguna. Teknik pengambilan sampel menggunakan rumus Lemeshow sehingga
jumlah minimal sampel yang didapatkan adalah 100 responden. Data diperoleh dari kuesioner
terhadap pengguna. Jumlah responden yang menggunakan blacklisting adalah 173 dan 20
responden digunakan aplikasi khusus. Pada penelitian ini, data responden yang telah didapat
melalui penyebaran survei akan dianalisis berdasarkan latar belakang responden dilihat dari
jenis kelamin, usia, domisili, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, dan platform perangkat
bergerak. Pada penelitian ini juga menggunakan welch t-test untuk menguji signifikansi rata-
rata pada kepuasan, efektifitas, dan kemudahan. Welch t-test digunakan karena jumlah sample
yang tidak berimbah antara pengguna fitur blacklisting dan pengguna aplikasi khusus. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa 73.6% responden menggunakan blacklisting dalam mengatasi
spam call. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa sebanyak 76.6% responden pernah
mendapatkan spam call namun belum pernah pernah mengalami kerugian. Lalu, jumlah
responden yang sudah mengalami kerugian sebanyak 12,8%. Kemudian responden yang belum
pernah mendapatkan spam call sebanyak 10,6%. Spam call dapat menimpa berbagai kelompok
tanpa memandang jenis kelamin, usia, pendidikan, domisili, pekerjaan, atau tingkat
penghasilan. Selain itu, kerugian akibat spam call dapat terjadi di kalangan usia, jenis kelamin,
serta tidak memandang tingkat penghasilan responden. Dalam ketiga variabel yaitu Efektivitas,
Kemudahan, dan Kepuasan, tidak ada bukti statistik yang menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan antara kelompok blacklisting dan aplikasi khusus. Hal ini
dikarenakan berdasarkan nilai p-value lebih besar dari alpha maka dapat disimpulkan bahwa
tidak ada perbedaan yang signifikan dari kedua rata-rata yang di uji. Dengan adanya penelitian
ini, diharapkan dapat mengedukasi pengguna smartphone bahwa penanganan spam call dapat
dilakukan dengan menggunakan blcklisting dan juga aplikasi khusus.
Collections
- Informatics Engineering [2177]