Analisis Faktor Utama Penyebab Kegagalan Produk Menggunakan Metode Confirmatory Factor Analysis (CFA) dan Analytical Hierarchy Process (AHP) (Studi Kasus: Perusahaan Manufaktur)
Abstract
Pengaruh produk cacat/defect pada perusahaan berdampak pada kerugian finansial. Produk
cacat tidak hanya mengurangi kualitas produk, tetapi juga mempengaruhi kenaikan harga
barang yang diperlukan untuk memproduksi barang-barang tersebut. Penelitian ini bertujuan
untuk mengindentifikasi dan memprioritaskan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya
kegagalan produk di perusahaan manufaktur, serta memberikan rekomendasi strategi terhadap
perusahaan manufaktur berdasarkan hasil prioritas faktor. Analisis faktor menggunakan
Confirmatory Factor Analysis (CFA) berdasarkan 18 indikator (x1 sampai x18) yang
bersumber dari studi literatur terdahulu. Hasil analisis faktor mengindentifikasi tiga kelompok
faktor utama: manusia dan kebersihan lingkungan kerja, mesin dan waktu kedatangan bahan
baku, dan beban kerja operator dan kualitas bahan baku. Untuk prioritas faktor ditentukan
dengan menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP) berdasarkan perbandingan
berpasangan bahwa faktor mesin dan waktu kedatangan bahan baku memiliki bobot 63,38%
dan faktor beban keja operator dan kualitas bahan baku dengan bobot 29,40% menjadi 2 faktor
utama yang paling dominan terhadap penyebab kegagalan produk pada perusaahaan
manufaktur. Sedangkan prioritas secara keseluruhan menunjukkan tiga faktor dengan bobot
tertinggi antara lain: faktor x5 (terdapat kerusakan pada mesin) dengan nilai bobot sebesar
43,42%. Bobot terbesar kedua adalah faktor x12 (beban kerja operator/pekerja yang terlalu
berat) dengan nilai bobot sebesar 21,07%, terbesar ketiga adalah faktor x17 (keterlambatan
kedatangan bahan baku) dengan nilai bobot sebesar 12,12%. Rekomendasi yang dapat
diberikan peneliti kepada perusahaan manufaktur untuk mengurangi jumlah produk
gagal/defect adalah dengan menjadwalkan maintenance mesin secara berkala, memperhatikan
serta mengevaluasi beban kerja pada masing-masing departemen/divisi karena beban kerja
yang berlebihan dapat menimbulkan stress, kelelahan bahkan cidera yang berdampak pada
produktivitas pekerja dan menggunakan multi supplier untuk pemecahan masalah
keterlambatan dalam penerimaan bahan baku oleh perusahaan.
Collections
- Industrial Engineering [2243]