Pengaruh Proses Delignifikasi Serat Rami (Boehmeria Nivea) dan Serat Daun Nanas (Ananas Comosus) Untuk Adsorpsi Ion Pb2+
Abstract
Kontaminan pada sumber air alam sangat memungkinkan terdapat zat asing
yang larut. Sejalan dengan kemajuan di bidang industri, sehingga semakin tinggi
tingkat pencemarannya. Umumnya metode pengolahan limbah logam berat dapat
menggunakan metode adorpsi dari bahan alam seperti serat rami (Boehmeria
nivea) dan serat daun nanas (Ananas comosus). Serat alam tersebut banyak
mengandung selulosa yang tinggi di mana terdapat gugus -OH yang dapat
berinteraksi dengan komponen adsorbat yang membentuk ikatan kompleks
koordinasi. Berdasarkan hal tersebut dilakukan penelitian pengaruh proses
delignifikasi menggunakan serat rami (Boehmeria nivea) dan serat daun nanas
(Ananas comosus) untuk adsorpsi ion Pb2+. Karakterisasi serat rami (Boehmeria
nivea) dan nanas (Ananas comosus) menggunakan Fourier Transform Infrared
(FTIR) dengan hasil transmitansi berturut-turut untuk serat rami murni dengan
penambahan konsentrasi 0,3 M, 0,5 M, 0,7 M dan 1 M yaitu berturut-turut sebesar
91,46%, 95,2%, 94,95%, 92,37% dan 91,79% sedangkan untuk serat nanas murni,
dengan penambahan konsentrasi NaOH 0,3 M, 0,5 M, 0,7 M dan 1 M yaitu 94%,
97%, 98%, 96% dan 99%. Serat rami dan nanas optimal pada penambahan larutan
NaOH 0,7 M dan 0,3 M, yang mana penambahan larutan basa yang semakin
tinggi menyebabkan terurainya gugus selulosa akibat larutnya larutan lignin yang
berlebih. Hasil serat yang telah dikarakterisasi dianalisis menggunakan Atomic
Absorption Spectrophotometry (AAS), serat nanas dan rami menganut pola
isotermal Langmuir dengan nilai koefisien korelasi berturut-turut 0,9868 dan
0,9943 yang menunjukan bahwa adsorpsi berlangsung pada satu lapis (monolayer)
dengan hasil kapasitas adsorpsi serat rami dan nanas berturut-turut 40,98 mg/g
dan 36,1 mg/g.
Collections
- Chemistry [550]