PENGARUH SUHU EVAPORASI TERHADAP KADAR KURKUMIN DALAM EKSTRAK ETANOL KUNYIT (Curcuma domestica, Val)
Abstract
Kunyit banyak digunakan sebagai sebagai bahan obat tradisional, kunyit juga
bermanfaat sebagai bahan baku industri jamu dan kosmetik, bahan bumbu masak,
peternakan, dan sebagainya. Rimpang tanaman kunyit juga bermanfaat sebagai
antiinflamasi, antioksidan, antimikroba, pencegah kanker, antitumor, dan penurun kadar
lemak darah dan kolesterol, serta pembersih darah. Kandungan aktif pada kunyit adalah
minyak atsiri dan kurkuminoid. Kunyit memiliki kurkuminoid sebanyak 10.92%.
Kurkuminoid pada rimpang kunyit terdiri atas kurkumin (75%), dimetoksikurkumin (1520%), dan
bisdemetoksikurkumin
(±
3%).
Penelitian
ini
diharapkan dapat mengetahui pengaruh suhu evaporasi terhadap
kadar senyawa kurkumin dalam ekstrak etanol kunyit (Curcuma domestica, Val. ). Data
yang diperoleh dari penelitian ini berupa profil KLT dan hasil pengukuran sampel dan
standar kurkumin yang dibaca menggunakan TLC Densitometer. Perhitungan kadar
kurkumin menggunakan persamaan regresi linear dengan rumus Y =a +bx.
Hasil peneltian menunjukkan bahwa suhu evaporasi dalam proses ekstraksi kunyit
berpengaruh terhadap kadar kurkumin ekstrak kunyit yang dihasilkan. Semakin tinggi
perlakuan suhu evaporasi menyebabkan kadar kurkumin dalam ekstrak kunyit semakin
kecil dan sebaliknya. Berdasarkan hasil pengukuran dan perhitungan pada penelitian ini
menunjukkan bahwa ekstrak kunyit dengan kadar kurkumin terbesar adalah perlakuan
proses evaporasi pada suhu 40ᵒC yaitu sebesar 21,07 mg/mL, sedangkan kadar kurkumin
ekstrak kunyit yang paling kecil adalah perlakuan evaporasi pada suhu 70ᵒC yaitu 9,85
mg/mL.