| dc.description.abstract | Salah satu yang menjadi tujuan ekspor gas alam ialah negara Korea
Selatan, dimana sejak tahun 1973 hubungan secara bilateral telah terjalin
dengan baik. Hubungan bilateral tersebut menghasilkan kerjasama dalam
bentuk perdagangan, salah satunya produk gas alam, hal itu terbukti pada tahun
2015 nilai ekspor gas antara Indonesia ke Korea Selatan dapat mencapai angka
1,6 milliar USD. Oleh karena itu dalam penelitan ini berupaya untuk
mengetahui apakah variabel-variabel yang dianalisis dapat mempengaruhi
volume ekspor gas alam ke Korea Selatan.
Data yang disajikan berupa data sekunder dalam bentuk time series
rentang waktu selama 22 tahun yaitu pada tahun 1995-2017. Variabel-variabel
yang terdapat dalam penelitian ini ialah Kurs Rupiah terhadap Dollar Amerika
Serikat, harga gas alam dunia, dan GDP perkapita negara importir. Metode
yang diterapkan dengan cara Autoregressive Distributed Lag (ARDL), dari
keempat variabel yang diuji hasil uji akar unit menunjukkan bahwa tidak
semua variabel stasioner pada level. Dalam penerapan ARDL, lag yang optimal
adalah ARDL (2,2,1,2) yaitu lag 2 pada variabel volume ekspor, lag 2 pada
variabel kurs, lag 1 pada variabel harga, dan lag 2 pada variabel GDP. Pada uji
Bound Test hasilnya terbukti signifikan, artinya terdapat hubungan kointegrasi,
yaitu adanya hubungan jangka pendek dan jangka panjang. Hasil analisis yang
menunjukkan dalam jangka panjang hanya variabel harga saja yang signifikan
terhadap variabel volume ekspor. | en_US |
