Show simple item record

dc.contributor.authorAKHMAD MUJIBURROKHMAN
dc.date.accessioned2022-12-05T05:00:23Z
dc.date.available2022-12-05T05:00:23Z
dc.date.issued2022
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/40810
dc.description.abstractUntuk mendukung pertumbuhan ekonomi di Pulau Sumatera, pemerintah mencanangkan program pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera. Pekerjaan rigid pavement merupakan finish product jalan tol. Produktivitas pekerjaan rigid pavement menjadi kunci bagi kontraktor agar penyelesaian keseluruhan pekerjaan jalan tol selesai tepat waktu. Produktivitas aktual belum tentu sama dengan perhitungan teoritis. Pada penelitian-penelitian sebelumnya, jumlah volume dan panjang jalan tol yang diteliti masih terbatas. Untuk itulah perlu dilakukan kajian yang lebih mendalam. Lokasi penelitian di proyek jalan tol Bengkulu – Taba Penanjung STA 0+000 sampai 6+500 ini dilakukan dengan pengamatan sepanjang enam kilometer lajur kiri maupun kanan, tebal desain 30 cm, lebar desain 11,7 m per lajur. Terdapat tiga modul yang berbeda yakni 5 m ; 3,6 m ; 3,1 m dan rencana dua alat paver. Monitoring realisasi aktual pekerjaan dilakukan setiap hari. Data realisasi dibandingkan dengan data teortitis berdasarkan dokumen kontrak dan data rencana berdasarkan lahan bebas yang tersedia. Selanjutnya data-data tersebut dianalisis untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas, mengetahui perbedaan antara teoritis dokumen kontrak, rencana kerja berdasarkan lahan bebas dan realisasi aktualnya dalam hal produktivitas alat, jumlah alat, jumlah jam kerja alat dan jumlah produksi alat. Produktivitas aktual rata-rata diperoleh 88,97 m /jam, lebih besar dari teoritis 54,90 m 2 /jam. Meski produktivitas alat tinggi namun realisasi produksi terlambat. Rencana penyelesaian 180 hari kalender mundur menjadi 238 hari kalender meskipun kontraktor sudah menambah jumlah alat yang semula direncanakan dua paver realisasinya tiga paver. Hal ini disebabkan tingginya jumlah hari alat idle. Rata-rata alat hanya bekerja sebanyak 51,82% dari total hari kalender. Faktor dominan penyebab alat idle adalah keterlambatan penyiapan lahan 41,41% dan cuaca hujan 17,68%. Dalam penelitian ini juga dibuktikan bahwa semakin lama jam kerja maka produktivitas semakin menurun.en_US
dc.publisherUNIVERSITAS ISLAM INDONESIAen_US
dc.subjectalat idleen_US
dc.subjectjalan tolen_US
dc.subjectkontraktoren_US
dc.subjectproduktivitasen_US
dc.subjectrigid pavementen_US
dc.titleKajian Produktivitas Pekerjaan Pengecoran Rigid Pavement (Studi Kasus: Proyek Jalan Tol Trans Sumatera Ruas Lubuk Linggau – Curup – Bengkulu Seksi Bengkulu – Taba Penanjung Sta 0+000 S/D Sta 6+500)en_US
dc.Identifier.NIM17914015


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record