Kajian Gabungan Proses Elektroflotasi Dan Adsorpsi Menggunakan Serat Alami Untuk Pengolahan Limbah Laboratorium
Abstract
Telah dilakukan kajian pengolahan limbah laboratorium dengan gabungan proses
elektroflotasi dan adsorpsi menggunakan serat kelapa (Cocos nucifera) dan nanas
(Ananas comosus). Optimasi proses elektroflotasi dilakukan dengan tegangan 10, 20
dan 30 V yang menggunakan distribusi ukuran gelembung dengan perangkap lunak
DinoCapture 2.0. Karakterisasi serat alami dilakukan dengan mikroskop elektron
(SEM) dan FTIR. Evaluasi kinerja adsorben ditentukan dengan penentuan kapasitas
adsorpsi isotermal Langmuir dan Freudlich. Parameter keberhasilan proses meliputi
pH, TDS, turbiditas, intensitas cahaya dan konsentrasi logam Pb dengan massa 2, 4, 6,
8 dan 10 g. Hasil penelitian menunjukkan, karakteristik serat alami dengan SEM
menunjukkan permukaan serat halus dengan tonjolan (tyloses) setelah proses
delignifikasi dengan 0,5 M NaOH dan spektra FTIR menunjukkan gugus OH sebagai
tanda selulosa telah berada pada permukaan serat. Proses penyerapan logam Pb oleh
serat kelapa dan nanas mengikuti persamaan Langmuir dengan R
= 0,997 dan 0,999.
Kapasitas adsorbsi maksimum dari serat kelapa sebesar 27,7 dan nanas 29,8 mg/g.
Proses elektroflotasi berlangsung pada tegangan optimum 20 V, sehingga mampu
menurunkan turbiditas dan konsentrasi logam Pb masing-masing sebesar 99,6% dan
94,6%. Sedangkan peningkatan proses elektroflotasi dengan adsorpsi mampu
menurunkan parameter turbiditas, TDS dan logam berat masing-masing sebesar 99,6%,
48,1% dan 96,02% serta meningkatkan pH 6,9 dan intensitas cahaya +319% dengan
dosis serat kelapa sebesar 4 g. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa
gabungan proses elektroflotasi dan adsorpsi dengan serat alami mampu mengolah
limbah laboratorium.
Collections
- Chemistry Education [330]