Representasi Produk Budaya Tradisional Dalam Cover Majalah Analisis Semiotika pada Cover Majalah Gong edisi 108, 109, 111, 112, dan 115
Abstract
Agung Budisetiady. 05331128. Representasi Produk Budaya Tradisional
Dalam Cover Majalah. Analisis Semiotika pada Cover Majalah Gong
Edisi 108, 109, 111, 112, dan 115). Skripsi Sarjana. Program Studi Ilmu
Komunikasi, Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya, Universitas
Islam Indonesia. 2012.
Skripsi ini mengangkat tema produk budaya tradisional yang menjadi
cover pada Majalah Gong pada Edisi 108, 109, 111, 112, dan 115. Sebagai
objek, pemilihan Majalah Gong berdasar pada kegiatan, visi dan misi dari
Majalah Gong itu sendiri. Majalah Gong adalah satu satunya majalah yang
membahas perkembangan kebudayaan yang ada di Indonesia baik
kebudayaan tradisional dan kebudayaan populer. Selain itu, tema kebudayaan
yang menjadi pokok bahasan dari Majalah Gong itu sendiri tidaklah terpaku
pada daerah tertentu melainkan cakupan nusantara yang menjadi bahan dari
Majalah Gong itu sendiri. Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui
bagaimana Majalah Gong merepresentasikan produk budaya tradisional yang
menjadi cover pada setiap edisi yang menjadi bahan penelitian.
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini didasarkan pada
pemikiran Roland Barthes. Barthes berpendapat bahwa tak ada penggunaan
bahasa yang bisa terpisah dari struktur ideologi dan kuasa. Baginya petanda
beroperasi di dua tingkatan signifikasi. Tingkatan primer, yaitu petanda yang
paling diterima secara umum dan tingkatan sekunder yaitu petanda ‘lain’
yang kita terima secara kultural.
Dari ke-5 cover tersebut dianalisis dengan melalui signifikasi dua
tahap, yang sering disebut denotasi dan konotasi. Dari analisis terhadap
rangkaian cover tersebut terdapat beberapa makna denotasi, dimana
kebudayaan tradisional direpresentasikan sebagai; 1. Rutinitas; 2. Produk
Budaya 3. Warisan Budaya; 4. Pelestarian kebudayaan; 5. Modernisasi.
Selain makna denotasi, cover-cover yang diteliti juga memiliki makna
konotasi. Dalam makna konotasi ini, produk budaya tradisional dimakna
sebagai; 1. Monoton; 2. Jadul/Lawas; 3. Antipati; 4. Ketinggalan Jaman; 5.
Pelengkap. Dalam penyampaiannya Majalah Gong sudah tepat dalam
mentransformasikan kegiatan-kegiatan dan produk budaya yang ada di
Indonesia. Sebagai salah satu majalah yang sangat concern terhadap kesenian
dan kebudayaan yang ada di Indonesia, Majalah Gong mencoba menjawab
ketakutan publik akan sebuah media yang bisa membantu penyampaian
informasi budaya dan kesenian tidak hanya kesenian dan kebudayaan lokal,
namun kebudayaan dan kesenian secara global.
Kata Kunci : Majalah Gong, Cover, Semiotika, Representasi, Produk
Budaya, Kebudayaan Tradisional
Collections
- Communication [975]