Evaluasi Kuantitatif Penggunaan Antihipertensi Di Puskesmas Cangkringan Pada Tahun 2020 Menggunakan Metode Atc/Ddd Dan Du 90%
Abstract
Hipertensi adalah penyakit kardiovaskular yang bertanggung jawab
menyebabkan kematian terkait iskemia dan stroke. Penggunaan obat antihipertensi
yang sesuai merupakan salah satu kunci keberhasilan penanganan hipertensi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis antihipertensi yang
digunakan di Puskesmas Cangkringan beserta kuantitasnya yang dihitung
menggunakan metode ATC/DDD. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
dengan pengambilan data secara retrospektif. Data penggunaan obat antihipertensi
selama tahun 2020 akan diambil dari unit instalasi farmasi Puskesmas
Cangkringan dan selanjutnya akan diolah untuk mengetahui jenis dan
kuantitasnya dalam satuan DDD. Data penggunaan antihipertensi akan diolah
dengan menggunakan Microsoft Excel, kemudian disusun dalam format
tabel.Selain data penggunaan antihipertensi, juga akan dikumpulkan data
kunjungan pasien rawat jalan setiap bulan selama tahun 2020 untuk menghitung
kuantitas penggunaan antihipertensi dalam satuan DDD/1000 kunjungan pasien
rawat jalan. Data di analisis secara kuantitas dilakukan dengan mengikuti aturan
yang ditetapkan oleh WHO. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata
konsumsi obat dari bulan Januari sampai Desember adalah amlodipin 5507,45
DDD/1000 KPRJ, kaptopril 222,71 DDD/1000 KPRJ, furosemid 85,99
DDD/1000 KPRJ, dan hidroklotiazid 133,73 DDD/1000 KPRJ. Profil kuantitas
total penggunaan obat antihipertensi di Puskesmas Cangkringan Sleman, D.I.
Yogyakarta selama tahun 2020 sekitar 66089,38 DDD/1000KPRJ. Obat
antihipertensi yang masuk segmen DU90% yaitu amlodipin.
Collections
- Pharmacy [1444]