Identifikasi Kejadian Adverse Drug Reaction Pada Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Mitra Paramedika Ngemplak Sleman Yogyakarta Periode Februari – Mei 2011
Abstract
World Health Organization (WHO) baru- baru ini mengarahkan upaya
besar untuk membantu negara –negara berkembang untuk memulai sistem
pelaporan Adverse Drug Reaction (ADR)(2). Indonesia merupakan salah satu
negara berkembang. Balai POM pun menyadari bahwa pelaporan ADR di
Indonesia masih perlu ditingkatkan, dan bahwa upaya untuk hal tersebut harus
terus menerus dilakukan(48). Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Mitra
Paramedika Ngemplak Sleman karena di rumah sakit tersebut belum pernah
dilakukan penelitian terkait kejadian ADR. Penelitian ini menggunakan rancangan
cross sectional dan pengambilan data secara prospektif pada pasien yang
menjalani rawat inap di Rumah Sakit Mitra Paramedika . Gambaran pengetahuan
pasien yang menjalani rawat inap di Rumah sakit Mitra dari 46 pasien yang telah
menggunakan obat sebelum rawat inap ada 27 pasien masuk dalam kategori
tingkat pengetahuan baik dan 19 pasien masuk dalam kategori kurang baik. Data
yang sudah ada dianalisis menggunakan algoritma Naranjo dan untuk melihat
hubungan antara pendidikan dengan pengetah uan pasien terhadap obat yang
digunakan sebelum rawat inap menggunakan analisis Chi –Square. Hasil dari
penelitian ini, ada hubungan antara pendidikan dengan tingkat pengetahuan pasien
( p = 0,046) dan terdapat 2,85% dari 105 pasien yang mengalami ADR se bagai
penyebab rawat inap serta terdapat 1,90 % dari 105 pasien yang mengalami ADR
selama menjalani rawat inap.
Kata kunci : Adverse Drug Reaction (ADR), Rumah Sakit, Algoritma Naranjo
Collections
- Pharmacy [1444]