Humor Maskulin Dalam Materi Stand Up Comedy Raditya Dika
Abstract
Nurfadhela Faizti. 17321113. Humor Maskulin dalam Materi Stand Up Comedy Raditya
Dika. Skripsi. Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya,
Universitas Islam Indonesia 2021.
Berangkat dari tujuan humor sebagai media dalam menyampaikan ekspresi dan kritik sosial,
stand up comedy kerap kali menyajikan humor yang diangkat dari fenomena sosial pula.
Seperti topik maskulinitas, yang dijadikan sebagai bahan humor karena sifatnya yang
fenomenal dan merupakan pembahasan menarik yang dirasa dekat dengan pengalaman
kalangan muda. Begitu pula yang diterapkan oleh Raditya Dika dengan mengangkat humor
maskulin ke dalam materi SUCRD (Stand Up Comedy Raditya Dika). Maka dari itu melalui
penelitian ini penulis ingin mengetahui representasi humor maskulin pada materi stand up
comedy dalam tayangan Youtube Stand Up Comedy Raditya Dika.
Dengan menggunakan materi SUCRD sebagai objek penelitiannya, penelitian ini
menerapkan metode penelitian semiotika Roland Barthes. Adapun objek penelitian yang
digunakan bersumber dari SUCRD 2016, SUCRD 2017, dan SUCRD 2019. Scene yang
menjadi unit analisis ialah scene yang mengandung humor maskulin di dalamnya. Yang
mana unit analisis tersebut kemudian dimaknai ke dalam bentuk tiga pemaknaan yang
menjadi ciri khas Roland Barthes, yaitu denotasi, konotasi, dan mitos.
Penulis memperoleh hasil temuan bahwa representasi humor maskulin dalam SUCRD
adalah seputar bagaimana laki-laki dalam mengambil tindakan, bersikap, memperhatikan
penampilan, dan bentuk fisik tubuh. Dalam hal ini kecenderungan Raditya Dika dalam
membawakan humor maskulin ke dalam materi SUCRD-nya bercerita tentang bagaimana
laki-laki dalam hubungan pacaran pada umumnya, baik dari cara bersikap, mengambil
keputusan, kedewasaan, sifat dan prinsipnya, penampilan yang ingin ditunjukkan, hingga
ekpektasi dan kesalahpahaman yang melibatkan laki-laki dalam suatu hubungan. Humor
maskulin dalam SUCRD disampaikan dengan cara penyampaian lisan dan gerak tubuh,
ditujukan untuk mengkritik, meringankan beban perasaan, hingga sebagai hiburan semata,
dan dieskpresikan dari humor dalam pergaulan serta seni humor. Sementara itu gaya humor
yang digunakan adalah affiliative humor dan self enhancing humor. Sedangkan ditinjau dari
teori humor, humor maskulin yang direpresentasikan dapat didasari oleh teori superioritas,
teori pelepasan, hingga teori ketidakcocokan.
Collections
- Communication [975]