dc.description.abstract | Masih banyak UMKM yang mengalami kesulitan dalam mengelola usaha, akses
pemasaran dan masih rendahnya kualitas sumber daya manusia. Salah satu upaya
pemerintah untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan membangun Rumah
BUMN Jogja sebagai wadah UMKM untuk belajar dan bertukar informasi dengan cara
memberikan pelatihan serta pendampingan kepada para pelaku UMKM agar dapat
berkembang dan memiliki kualitas ataupun dapat menghadapi tantangan usaha
kedepannya.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui komunikasi pemberdayaan pada
program Rumah BUMN Jogja serta untuk mengetahui faktor pendukung dan
penghambatnya. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pedekatan
deskripstif. Teknik penentuan informan dilakukan dengan teknik purposive sampling.
Adapun konsep yang digunakan pada penelitian ini adalah konsep pemberdayaan
masyarakat, komunikasi pemberdayaan dan analisis SWOT. Pada proses analisis data
dilakukan dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian memaparkan bagaimana elemen komunikasi pemberdayaan
dijalankan di Rumah BUMN Jogja. Komunikator berasal dari pengurus Rumah BUMN
Jogja itu sendiri dan fasilitator didatangkan dari luar yang dipilih berdasarkan
pengalaman dan ahli pada bidangnya, Selanjutnya elemen pesan yang disampaikan
disesuaikan dengan kebutuhan para UMKM serta bentuk pesan yang digunakan berupa
edukatif, informatif dan persuasif, pada elemen media menggunakan media tatap muka
dan media online, adapun elemen penerima manfaat pada program Rumah BUMN Jogja
adalah para UMKM, dan yang terakhir elemen feedback yang diberikan oleh penerima
pesan adalah respon positif dan telah banyak UMKM yang menerapkan pengetahuan
yang didapatkan pada usahanya. Selanjutnya Rumah BUMN Jogja menerapkan
komunikasi 2 arah dan menggunakan media visual untuk mempermudah proses
komunikasi. Adapun faktor pendukung dalam penelitian ini adalah adanya peran
fasilitator yang membantu dalam keberhasilan program serta terbukanya peluang akses
pemasaran. Dan faktor penghambat pada penelitian ini adalah tidak semua fasilitator
dapat mengemas pesan dengan menarik kemudian sering kali pada saat proses
penyampaian pesan menggunakan bahasa yang sulit dimengerti oleh UMKM. | en_US |