Stabilitas Fisik Dan Penerimaan Responden Obat Kumur Ekstrak Air Rebusan Daun Salam(Eugenia polyantha W.)
Abstract
Stabilitas sediaan farmasi merupakan hal yang sangat penting dalam penentuan
mutu suatu obat. Adanya ketidakstabilan obat menyebabkan penyimpangan dari tujuan
terapi antara lain sub terapeutik bahkan dapat memberikan efek toksik. Masyarakat yang
jauh dari pelayanan kesehatan pada umumnya memanfaatkan daun salam (Eugenia
polyantha W.) sebagai obat kumur, namun rasanya masih kelat sehingga perlu adanya
formulasi khusus. Metode ekstraksi air rebusan daun salam yaitu dengan perebusan. Daun
salam mempunyai kandungan kimia yaitu flavonoid dan tanin. Flavonoid dan tanin
merupakan bahan aktif yang mempunyai efek antimikroba. Tujuan dari penelitian ini
yaitu perlu dikembangkan formulasi ekstrak rebusan daun salam dengan variasi tween 80.
Konsentrasi tween 80 yaitu F1 (0,5 %), F2 (1%), F3 (1,5%). Uji obat kumur yaitu
stabilitas fisik (pH, viskositas, sedimentasi, redispersi, pengamatan variasi temperatur)
dan penerimaan responden (warna, bau, rasa, kejernihan). Menurut uji yang dilakukan
bahwa variasi konsentrasi tween 80 dapat mempengaruhi stabilitas fisik dan penerimaan
responden dari sediaan obat kumur. Data yang diperoleh akan dianalisis secara diskriptif
menunjukkan bahwa obat kumur ekstrak air rebusan daun salam konsentrasi 1 % tween
80 lebih stabil secara fisik dan dapat diterima oleh responden.
Kata kunci : stabilitas, daun salam, kenyamanan responden, tween 80, obat kumur
Collections
- Pharmacy [1444]