Efek Ketoksikan Akut Self-Nano Emulsifying Drug Delivery System (SNEDDS) Propolis Pada Tikus Wistar Jantan
Abstract
Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan dari ekstrak propolis Self-Nano
Emulsifying Drug Delivery System (SNEDDS) sebagai imunostimulan. Formulasi
SNEDDS yang dibuat dengan minyak jarak, kolliphor EL, dan PEG 400 sebagai
pembawa, menunjukkan kemampuannya dalam meningkatkan kelarutan dan
aktivitas imunostimulan ekstrak propolis dibandingkan dalam suspensi. Namun,
ukuran partikelnya yang mampu menembus membran sel dan sawar darah otak
berpotensi menyebabkan ketoksikan. Sehingga penelitian ini dilakukan untuk
menilai ketoksikan akut pada tikus Wistar jantan menggunakan metode OECD 425.
Tikus Wistar (140 - 250 gram; umur 2 - 3 bulan, jantan) digunakan dalam penelitian
ini. Tikus diberikan SNEDDS propolis 2000 mg/kgBB secara oral pada limit test
kemudian dilanjutkan main test dengan dosis awal 175 mg/kgBB. Pengamatan
gejala ketoksikan intensif dilakukan selama 4 jam pertama dilanjutkan dengan
pengamatan berkala setiap 24 jam selama 14 hari. Organ hepar dan renal diisolasi
pada hari ke-15 untuk pemeriksaan histopatologis. Perubahan berat badan dianalisis
dengan two-way ANOVA dan LD50 dianalisis menggunakan AOT425StatPgm. Hasil
menunjukan bahwa nilai LD50 lebih dari 2000 mg/kgBB dan tidak ditemukan
adanya gejala ketoksikan sediaan selama masa pengamatan. Terjadi peningkatan
berat badan (p>0,05) yang mengindikasikan ketoksikan rendah. Gambaran
histopatologi organ juga tidak menunjukan kerusakan akibat sediaan uji. Dapat
disimpulkan bahwa formulasi SNEDDS propolis tidak toksik.
Collections
- Pharmacy [1444]