Studi Pemanfaatan Sumber Air Bawah Tanah di Daerah Gunung Kidul Daerah Istimewa Yogyakarta
Abstract
Sumber air berupa sungai bawah tanah yang terdapat di Kabupaten Gunungkidul bagian Selatan seperti Gua Bribin, Seropan, Ngobaran dan lainnya, ternyata memiliki debit air yang cukup besar berkisar antara 1000 lpd hingga 1450 lpd. Namun ironisnya kekurangan air masih sering terjadi. Untuk memanfaatkan sumber-sumber tersebut agar terpenuhinya kebutuhan air baku di daerah studi perlu diadakan sebuah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis besar kebutuhan air tanah rata-rata setiap orang (lpoph) sehingga dapat diketahui (memprediksi) besar kebutuhan total air baku di daerah studi untuk jangka waktu tertentu. Penelitian dilaksanakan dengan cara melakukan survei langsung di lima kecamatan yakni Kecamatan Panggang, Paliyan, Saptosari, Tepus dan Rongkop. Data yang dipergunakan berupa data primer dan sekunder. Pengambilan sampai untuk data primer dilakukan dengan metode sampling acak sederhana (Simple Random Sampling) sedangkan pemilihan lokasi dengan pemilihan secara sengaja (Purposive Sampling). Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis diketahui kebutuhan air harian rata-rata masyarakat di daerah studi berkisar 51 lpoph. Hasil analisis menunjukan tiga faktor yang paling dominan mempengaruhi kecilnya kebutuhan air harian rata-rata didaerah studi yaitu :faktor ekonomi, faktor sosial budaya masyarakat dan faktor topografi wilayah (letak dan keadaan alami. Kebutuhan total air baku di daerah studi hingga tahun 2007 dan hasil analisis diperkirakan sebesar 258,10 lpd.
Collections
- Civil Engineering [4242]