Analisis Unjuk Kerja Teknik Manajemen Interferensi Fractional Frequency Reuse (FFR) pada Jaringan Heterogen LTE-Advanced
Abstract
Perkembangan dunia telekomunikasi pada saat ini dituntut memberikan layanan data dengan kecepatan tinggi terhadap para pengguna. Salah satu teknologi yang menunjang dalam memberikan layanan data dengan kecepatan tinggi yakni Long Term Evolution (LTE). Standar oleh 3GPP terus mengembangkan LTE hingga melalukan pembaruan dengan LTE release 10 yang disebut LTE-Advanced (LTE-A). LTE-A memungkinkan operator membuat bandwidth yang lebih besar dalam melakukan pelayanan dengan alokasi spektrum terpisah. LTE-A mempunyai kecepatan data transfer hingga 1 Gb/s serta standar minimal bandwidth yakni 20 MHz. Pada penelitian ini, LTE-A merupakan standar yang digunakan untuk jaringan heterogeneous network (HetNet). LTE-A pada HetNet berupa macrocell dan femtocell beroperasi pada saluran frekuensi yang sama. Akibatnya, Co-Channel Interference (CCI) terjadi. Interferensi pada jaringan HetNet dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yakni interferensi pada UE yang saling berdekatan sehingga menimbulkan interferensi dan interferensi yang terjadi antara macrocell dan femtocell pada saluran yang sama. Teknik manajemen interferesi FFR merupakan teknik yang mampu melakukan pembagian frekuensi sel menjadi beberapa bagian untuk mengatasi interferensi jaringan terkhususnya pada HetNet. Metode FFR yang digunakan merupakan metode FFR yan dikembangkan dimana mampu membagi sel menjadi 3 wilayah dimana setiap bagian wilayah dibagi menjadi beberapa sektor. Penelitian dilakukan dengan melakukan percobaann berupa pengukuran kinerja jaringan pada skenario macrocell dan femtocell dengan dan tanpa menggunakan metode FFR. Parameter kinerja jaringan yang digunakan pada penelitian yakni SINR, channel capacity dan throughput. Adapun hasil data dari percobaan skenario macrocell ditemukan selisih nilai 0,0004 dB, channel capacity memiliki selisih 0,0059 bps/Hz, serta total throughput 198,417 Mbps pada skenario macrocell dimana kinerja dengan implementasi metode FFR memiliki nilai kinerja lebih baik dibandingkan tanpa FFR. Sedangkan pada percobaan skenario femtocell ditemukan selisih nilai 1,0574 dB, channel capacity memiliki selisih 2898,9 bps/Hz, serta total throughput 5371, 5 Mbps pada skenario femtocell dimana hal yang sama juga terjadi seperti percobaan sebelumnya yakni skenario macrocell dimana kinerja jaringan pada implementasi dengan metode FFR lebih baik jika dibandingkan dengan tanpa metode FFR yang dapat dinyatakan dari hasil data perbandingan simulasi jaringan.
Collections
- Electric Engineering [788]