Analisis Forecasting Harga Saham PT. Bank Central Asia Tbk (BBCA) Menggunakan Model Cheng pada Metode Fuzzy Time Series (Studi Kasus: Harga Saham PT. Bank Central Asia Tbk (BBCA) Periode 1 Juli 2019 – 31 Desember 2019)
Abstract
Saham merupakan instrumen keuangan jangka panjang yang diperdagangkan pada pasar modal atau Bursa Efek Indonesia (BEI). Di Indonesia, salah satu indeks yang sering diperhatikan investor ketika berinvestasi saham yaitu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Pada data Bursa Efek Indonesia menunjukan bahwa sektor saham perbankan menjadi salah satu sektor yang mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan, terutama pada saham PT. Bank Central Asia Tbk (BBCA). Kapitalisasi pasar saham BBCA mencapai 683 triliun pada Selasa 22 Januari 2019. Kapitalisasi pasar itu tertinggi di Bursa Efek Indonesia. Jika dihitung selama 10 tahun terakhir pada penutupan perdagangan saham 22 Januari 2009 di posisi 2.750 per saham, maka saham BBCA melonjak sebesar 918,18%. Saham BBCA memiliki prospek yang menjanjikan dengan saham yang selalu menjadi most active stocks di BEI dan perusahaan dengan wealth added index (WAI) atau kemampuan perusahaan dalam memberi nilai tambah kekayaan tertinggi mengungguli bank-bank BUMN berkapitalisasi pasar terbesar. Oleh sebab itu, dibutuhkan metode peramalan atau Forecasting untuk memprediksi harga saham BBCA pada periode selanjutnya. Dalam penelitian ini dilakukan peramalan pada harga saham BBCA periode 2 Januari 2020 dengan menggunakan metode peramalan Fuzzy Time Series dengan model Cheng. Dari metode peramalan Fuzzy Time Series Cheng diperoleh hasil peramalan sebesar Rp 33.405 dengan nilai keakuratan peramalan MAPE sebesar 0,71% dan nilai MSE sebesar 83589,69.
Collections
- Statistics [926]