Efek Antiinflamasi Topikal Khitin Pada Kelinci Jantan Putih
Abstract
Inflamasi merupakan suatu respon jaringan protektif terhadap cedera atau kerusakan
jaringan.Tanda klasik radang akut yaitu nyeri (dolor), panas (kalor), kemerahan (rubor), dan
hilangnya fungsi (functio laesa). Kejadian penyakit inflamasi pada kulit, termasuk dermatitis
atopik dan psoriasis meningkat pada orang dewasa dan anak-anak. Terapi yang ada, biasanya
tidak langsung berinteraksi antara pasien dengan dokter ahli sehingga efikasi kurang efektif
dan terjadinya efek samping. Khitin merupakan suatu polisakarida alami yang melimpah,
telah banyak diketahui penggunaan polimer khitin yang sangat luas di bidang industri,
pertanian, biomedis, bioteknologi dan kesehatan. Salah satu yang menarik adalah khasiat
khitin dan khitosan sebagai antiinflamasi (radang). Khasiat sebagai antiinflamasi ini akan
bermanfaat dalam proses penyembuhan luka dan radang pada kulit. Penelitian ini dilakukan
dengan rancangan dua faktor yaitu faktor obat dan praperlakuan yang dilakukan pada satu
hewan uji. Praperlakuan pada kelinci yaitu dengan membuat kelinci menjadi iritasi terlebih
dahulu dan tidak. Setiap punggung kelici dibagi menjadi dua bagian dan setiap bagian
tersebut dibagi menjadi empat area untuk seri perlakuan yaitu dengan pemberian khitin 1%
dan 5%, kompetitor dan tanpa perlakuan. Uji iritasi dilakukan berdasarkan metode Khan et
al, (2000) yang telah dimodifikasi, kemudian dilakukan histopatologi kulit untuk
mengetahui efektivitas khitin sebagai agen antiketombe dengan melihat pengaruhnya pada
perbaikan sel-sel kulit. Hasil analisis memperlihatkan bahwa khitin 1% dan 5% tidak
memberikan efek antiinflamasi pada iritasi akibat phenol 50%, karena tidak bisa menurunkan
nilai indeks eritema dantidak bisamengurangi peradangan akibat phenol 50%.
Collections
- Pharmacy [1444]