Penyetelan Jarak Electric Drum Pully dengan Yarn Guide dan Variasi Tekanan Udara pada Tingkat Kegagalan Peluncuran Benang Pakan Ne₁ 30 pada Mesin Tenun Air Jet Loom
Abstract
Kendala berhentinya mesin tenun dikarenakan kegagalan peluncuran benang
pakan merupakan suatu realita yang harus ditanggulangi. Banyak sedikitnya
berhentinya mesin dalam proses pertenunan akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas produksi.
Usaha dalam mengatasi kegagalan peluncuran benang pakan pada saat pertenunan
adalah dengan cara memperbaiki material benangnya, proses persiapan dan
penyetelan pada masing-masing peralatan mesin tenun secara tepat
Sebagian dari penyetelan mesin tenun untuk mengatasi kegagalan penyisioan
benang pakan adalah penyetelan tekanan udara nozzle dan penyetelan jarak EDP-yarn
guide (jarak penyuapan).
Dalam hal ini penulis mengambil kedua variabel tersebut dengan penyetelan sebagai
- Tekanan udara nozzle MN 3,5 Kg/cm²-SN 2,5 Kg/cm² 3Kg/cm²
MN 4Kg/cm² SN 3Kg/cm² 3,5 Kg/cm²
MN 4,5 Kg/cm² SN 3,5 Kg/cm² 4Kg/cm²
- Jarak EDP dengan yarn guide 22 cm, 30cm dan 38 cm.
Sedangkan nomor benang pakan yang dipakan adalah Ne, 30 Rayon-cotton pada
anyama Twill.
Kemudian dari kedua variabel tersebut dikombinasikan dan dilakukan
penelitian. Data penelitian diolah dengan metode Anava dan ternyata didapatkan
pengaruh yang berbeda dalam kegagalan peluncuran benang pakan.
Dari kombinasi kedua perlakuan tersebut diambil penyetelan yang paling sedikit
penganahnya dan didapat pada peyetelan antara kombinasi penyetelan tekanan udara
nozzle MN 4Kg/cm²- SN 3Kg/cm² 3,5 Kg/cm² dengan jarak EDP - yarn guide 22
cm yaitu dengan rata-rata kegagalan peluncuran benang pakan 1,3 tiap jam.
Collections
- Chemical Engineering [1178]