Aktivitas Imunomodulator Sediaan Self Nano Emulsifying Drug Delivery System (Snedds) Propolis terhadap Aktivitas Fagositosis Makrofag pada Tikus Wistar Jantan
Abstract
Propolis adalah zat resin dari lebah yang mengandung flavonoid dan memiliki efek farmakologis sebagai imunomodulator. Flavonoid diketahui sukar larut dengan air yang menyebabkan bioavaibilitas propolis rendah. Oleh karena itu, propolis diformulasi dalam sediaan self nano-emulsifying drug delivery system (SNEDDS) untuk meningkatkan kelarutan dan bioavaibilitas zat aktif propolis. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efek imunomodulator sediaan SNEDDS propolis terhadap aktivitas fagositosis makrofag pada tikus Wistar jantan secara in vivo. Sebanyak 24 ekor tikus jantan digunakan dalam penelitian ini dan dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu kelompok kontrol normal, kontrol positif (levamisol dosis 0,9 mg/g BB tikus/hari), suspensi propolis dosis 200 mg/g BB tikus/hari , dan SNEDDS propolis dosis 200 mg/g BB tikus/hari selama 13 hari. Pada hari ke-14 tikus dikorbankan dengan cara dislokasi leher dan dilakukan uji aktivitas fagositosis makrofag menggunakan lateks. Data antar kelompok dianalisis dengan statistika menggunakan metode One Way ANOVA. Hasil indeks fagositosis dan rasio sel makrofag SNEDDS propolis yaitu 1,78 ± 0,25 dan 37,67 ± 7,56 lebih tinggi dibandingkan dengan suspensi propolis yaitu 1,55 ± 0,31 dan 32,50 ± 15,40. Dapat disimpulkan bahwa SNEDDS propolis dengan dosis 200 mg/200g dapat meningkatkan indeks fagositosis dan rasio sel makrofag dibandingkan dengan suspensi propolis meskipun secara statistik tidak signifikan (p<0,05).
Collections
- Pharmacy [1444]