Show simple item record

dc.contributor.advisorIbnu Sudarmadji
dc.contributor.advisorAkhmad Marzuko
dc.contributor.authorLilik Sigit Budiyanto, 96310161
dc.contributor.authorEddy Syahputra, 96310301
dc.date.accessioned2020-08-31T02:02:39Z
dc.date.available2020-08-31T02:02:39Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://dspace.uii.ac.id/123456789/23525
dc.description.abstractSebagian wilayah di Indonesia terdiri dari tanah lempung dengan pengembangan (swelling) cukup tinggi atau memiliki plastisitas yang besar. Sifat tanah lempung inilah yang menjadi salah satu penyebab terjadinya kerusakan pada konstruksi di atasnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai pengembangan yang terjadi setelah tanah lempung tersebut dicampur bahan tambah serbuk gipsum dan serbuk arang berdasarkan uji CBR dan uji konsolidasi. Penelitian ini terdiri dari dua tahap. Tahap pertama adalah pengujian sifat-sifat fisik tanah dan batas-batas konsistensi dari tanah asli serta pengujian proktor standar untuk mencari kadar air optimum tanah. Pada tahap kedua untuk mengukur nilai swelling dilakukan pengujian CBR dan konsolidasi dengan menambah tanah asli dengan serbuk gipsum dan serbuk arang dengan variasi campuran 2 %, 3 %, 4 %. Pengujian dilakukan di Laboratoriw i Mekanika Tanah Universitas Islam Indonesia. Dari pengujian didapatkan kadar air rata-ratanya 50,92 % berat volume rerata adalah 1,726 gr/cm³ sama dengan 17,26 kN/m³, berat jenis rata-rata tanah adalah 2,65 dan termasuk dalam jenis tanah lanau berlempung dengan kompresibilitas (plastisitas) tinggi. Dari pengujian Triaksial Tipe UU diperoleh hasil nilai kohesi (c) 0,34 kg/cm²; sudut geser dalam (φ) 7,25°. Dan pengujian Proktor Standar diperoleh hasil nilai MDD 1,274 gr/cm³ dan OMC 38,61 %. Untuk harga indeks kompresi rata-rata adalah 0,297. Nilai CBR rata-rata yang dipakai adalah Penetrasi 0.1" = 0,84%. Dari hasil pengujian konsolidasi dengan penambahan serbuk gipsum nilai pengembangan terkecil didapat variasi campuran 2 % yaitu sebesar 2, 08 %. Yang berarti dapat mengurangi pengembangan sebesar 52 % dari pengembangan tanah asli. Untuk variasi campuran serbuk arang nilai pengembangan terkecil didapat variasi campuran 4 % dengan nilai pengembangan 2,49 % sehithiga dapat mengurangi pengembangan sebesar 43% dari pengembangan tanah asli. Pada pengujian CBR lama perendaman 4 hari dengan penambahan serbuk gipsum nilai pengembangan terkecil didapat variasi campuran 2 % yaitu sebesar 1,67 % sehingga dapat mengurangi pengembangan sebesar 42 % dari pengembangan tanah asli. Untuk variasi campuran serbuk arang nilai pengembangan terkecil didapat variasi campuran 4 % dengan nilai pengembangan 1,455 % sehingga dapat mengurangi pengembangan sebesar 49 % dari pengembangan tanah asli.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectPENCAMPURAN SERBUK GYPSUMen_US
dc.subjectSERBUK ARANGen_US
dc.subjectTANAH BERBUTIR HALUSen_US
dc.subjectNILAI PENGEMBANGAN (SWELLING)en_US
dc.titleANALISIS PENGARUH PENCAMPURAN SERBUK GYPSUM DAN SERBUK ARANG PADA TANAH BERBUTIR HALUS TERHADAP NILAI PENGEMBANGAN (SWELLING)en_US
dc.Identifier.NIM96310161
dc.Identifier.NIM96310301


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record