EVALUASI EFEKTIFITAS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DESAIN ARSITEKTUR PADA PROYEK PENGADAAN LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG Studi Kasus : Gedung Integrated Forest Farming Learning Center Universitas Gajah Mada dan Gedung PGSD Universitas Ahmad Dahlan kampus V
Abstract
Proses perancangan arsitektur dalam dekade terakhir bersifat rasionalistik
argumentatif ( glass box proses ) yang berdampak pada terjadinya penurunan
kualitas professionalisme arsitek. Hal tersebut menjadikan peran arsitek tidak
signifikan dalam pengambilan keputusan desain karena hanya berperan sebagai
pemberi informasi kepada klien. Gambaran proses desain perancangan arsitektur
terdapat pada Peraturan Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 6 tahun 2017
Tentang Arsitek, tetapi aturan tersebut sering kali tidak sesuai dengan realita,
sehingga perancangan desain suatu proyek tidak berjalan secara efektif ditinjau dari
proses pengambilan keputusan desain pada tahap konsep rancangan, pra-
rancangan, pengembangan rancangan, dan pembuatan gambar kerja. Tujuan
penelitian ini adalah melakukan analisis perbedaan pengambilan keputusan desain
arsitektur pada proyek pengadaan langsung dan tidak langsung. Pengambilan data
proses desain dilakukan dengan cara wawancara dan bukti bahan rapat ataupun
notulensi hasil rapat. Metode analisis menggunakan nilai perbandingan untuk
mengevaluasi efektifitas peran profesionalisme arsitek pada rapat pertemuan
dengan pengguna jasa yang terlibat dalam perancangan desain gedung Integrated
Forest Farming Learning Center Universitas Gajah Mada ( pengadaan tidak
langsung ) dan gedung PGSD Universitas Ahmad Dahlan Kampus V ( pengadaan
langsung ) menggunakan variabel 7 steps to effective decision making yang terdiri
dari Identify the Decision, Gather Information, Identify Alternatives, Weigh the
Evidence, Choose Among Alternatives, Take Action, Review Your Decision dalam
penentuan pengambilan keputusan desain arsitektur. Hasil dari penelitian ini
menunjukan bahwa pada pengambilan keputusan desain arsitektur, proyek
pengadaan tidak langsung lebih efektif dibandingkan dengan proyek pengadaan
langsung.