Evaluasi Struktural dan Perencanaan Tebal Overlay Perkerasan Lentur (Studi Kasus Ruas Jalan Solo Semarang Sta 23+000 sampai dengan Sta 24+500)
Abstract
Jalan Solo-Semarang vang termasuk dalam wilayah propinsi Jawa-
Tengah mempakan Jalan Arten Primer 2arah, 2lajur tanpa median, jalan ini
melayani Angkutan Utama dengan arus lalu lintas yang sangat padat dan
cendemng meningkat. Kondisi jalan ini sekarang telah mengalami kerusakan
pada perkerasannva, yang ditunjukkan dengan terdapatnya kerusakan-kerusakan
yang ditemui pada jalan tersebut, seperti terdapatnya cracking, ravelling
bleeding ruts dan gelombang pada permukaan jalan. Perkerasan jalan yang baik
dari segi kondisi struktural harus dapat mendukung beban lalu lintas yang
melewatinya. Untuk mencapai tujuan tersebut, perlu dievaluasi kondisi struktural
perkerasan jalan.
Tujuan dan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi struktural
perkerasan berdasarkan nilai lendutan balik jalan dengan Benkelman Beam Test,
mengidentifikasi kerusakan jalan dengan mengevaluasi material jalan,
mengidentifikasi kekuatan daya dukung tanah dasar berdasarkan nilai ( BR,
menghilung umur sisa pelayanan jalan dan mengevaluasi kemungkinan dilakukan
pemberian lapis keras tambahan (overlay) dengan menggunakan data lendutan
balik jalan. Pengumpulan data dan perhitungan tebal lapis keras tambahan (overlay)
menggunakan metode Bina Marga 1983. Dan hasil penelitian agregat yang
digunakan sudah mengalami degradasi, nilai kepadatan beton aspal sebesar
2319 gr/cm³ kadar aspal rata-rata 6.25% dan daya dukung tanah 5,23 %. Dari
hasil perhitungan nilai lendutan balik jalan didapat masa pelayanan jalan tinggal
20 bulan 12 hari. Sehingga perlu diben lapis tambahan untuk meningkatkan
umur pelayanan jalan. Untuk perencanaan overlay kedepan nilai lendutan balik
jalan tidak boleh melebihi nilai lendutan ijin selama umur rencana, disini umur
rencana jalan diasumsikan untuk 10 tahun kedepan. Tebal overlay dihitung
berdasar nilai lendutan yang terjadi pada tiap-hap segmen jalan yang dikontrol
dengan nilai kemiringan titik belok tiap tiap segmen. Dan kedua perhitungan
tersebut tebal lapis tambahan dapat dilakukan pada segmen 1 dan 3 dimana
lendutan yang terjadi pada segmen tersebut (segmen 1 = 1.29 mm dan segmen 3
= 1.37 mm) melebihi lendutan yang diijinkan berdasar beban yang bekerja pada
jalan tersebut yaitu 1.05 mm. Overlay yang digunakan untuk umur rencana 10
tahun dengan lendutan ijin 1.05 mm yaitu AC dengan tebal 5cm menggunakan
spesifikasi campuran nomer IV.
Collections
- Civil Engineering [4242]