Fasilitas Akomodasi di Kawasan Wisata Bendungan Serbaguna Wonorejo Pemanfaatan Elemen Air sebagai Faktor Penentu Ungkapan Citra Bangunan
Abstract
Perkembangan dibidang kepariwisataan ditandai dengan makin
meningkatnya kunjungan wisatawan dan dikembangkanya fasilitas-fasilitas dalam
daerah wisata.
Kabipaten Tulung Agung merupakan salah satu daerah Tingkat II di
Jawa Timur. Pada dekade terakhir ini menunjukkan kemajuan dibidang
kepariwisataan dengan ditandai semakin meningkatnya jumlah kunjungan
wisatawan 21,5% setiap tahunya. Hal inilah yang mendorong pemerintah Tulung
Agung untuk menangani sektor pariwisata secara lebih serius. Usaha-usaha yang
dilakukan antara lain ; Membangun jalan dan jembatan untuk memperlancar ke
akses obyek-obyek wisata, membuat jalan penghubung yang menyatukan antar
obyek wisata, mengembangkan obyek wisata dan membuka obyek wisata baru.
Bendungan Serbaguna Wonorejo merupakan aset wisata baru yang
menjadi sasaran pengembangan. Dengan dibukanya Bendungan Serbaguna
Wonorejo, dengan memanfaatkan potensi air dan pemandangan alam sekitar,
merupakan peluang bagi pengembangan wahana wisata yang lebih berfariasi.
Fasilitas akomodasi di BSW merupakan salah satu sarana wisata yang
dikembangkan sebagai penunjang kegiatan wisata di BSW khususnya dan Tulung
Agung umumnya. Sebagai penunjang obyek wisata di BSW, Fasilitas akomodasi
tentunya harus dapat memanfaatkan potensi yang ada di BSW sebagai bagian dari
daya tarik yang ditawarkan, sehingga keberadaanya sebagai fasilitas akomodasi
akan berbeda dengan fasilitas akomodasi yang lain. Untuk memberikan daya tarik
maka lokasi harus berada dekat atau menjadi bagian dari BSW, disamping itu
potensi air dari BSW harus menjadi pertimbangan dalam perancangan.
Perancangan fasilitas akomodasi yang meliputi tata ruang luar, tata ruang dalam,
dan penampilan bangunan diselesaikan dengan elemen air sebagai faktor
pertimbangan utama yang tercermin pada bentuk bangunan, facade bangunan.
Collections
- Architecture [3673]