Cineplex 21 dan Restoran di Jogjakarta: Perpaduan Fungsi Rekreasi dan Komersial pada Bangunan Cinema dan Restoran
Abstract
Kodya Jogjakarta merupakan kota yang sebagian besar penduduknya adalah masuk kategori usia produktif, sebagian besar penduduk berstatus pelajar dan mahasiswa ataupun sebagai profesional muda. Pada usia tersebut kebutuhan akan hiburan audio visual misalnya hiburan audio visual berupa menikmati film layar lebar baik produksi dalam negeri maupun produksi luar negeri.
Saat ini di Jogjakarta jumlah bioskop yang masih aktif sangat minim, dan tidak ada bioskop yang mempunyai kelas dengan Cineplex 21 dikota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya dan Semarang, selain keunggulan tata ruang, jumlah theater, tata suara, dan kelengkapan gedung bioskop.
Konsep desain pada Cineplex dan restoran dibuat sesuai dengan permasalahan yaitu sebagai wadah dengan karakter kegiatan yang berbeda tetapi memiliki kualitas ruang dan visual serta penampilan yang dapat memiliki ketertarikan sebagai bangunan komersial. Dengan memiliki karakter aktivitas yang komunikatif dan informatif sehingga memiliki sifat dinamis bebas dan kreatif.
Dari beberapa studi kasus yang diperoleh dan dianalisis, bentuk suatu bioskop terdiri dari bentuk denah yang segi empat yang kaku dan untuk mengimbangi bentuk kaku tersebut tercipta bentukan baru dengan melakukan metode rotasi axis yaitu pemutaran sumbu utama untuk menggambarkan kehadiran pergerakan dan kedinamisan.
Collections
- Architecture [3673]